Pertarungan ini menjadi lebih dramatis karena tidak hanya sekadar pertarungan antara dua petinju. Di dalam ring tersebut, gelar juara dunia dari empat organisasi tinju besar - WBA, WBC, WBO, dan IBF - akan diperebutkan.
Bagi Canelo Álvarez, ini adalah tentang mempertahankan statusnya sebagai juara sekaligus membuktikan kelasnya dalam dunia tinju. Namun, bagi Jermell Charlo, ini adalah kesempatan untuk mengukir namanya dalam sejarah dengan menghadapi lawan yang memiliki reputasi gemilang.
Perubahan pandangan Tyson ini tampaknya tidak datang begitu saja. Pertemuan pertama antara Canelo Álvarez dan Jermell Charlo di Nueva York diyakini menjadi titik balik dalam pendapat Tyson.
Kedua petinju ini bertemu dalam sebuah acara yang disebut "Face To Face", di mana Tyson secara langsung merasakan energi dan aura yang dimiliki Charlo. Dalam sebuah wawancara, Tyson mengungkapkan, "Saya suka Charlo, saya sudah menyukainya sebelum melihat semangatnya dalam konferensi pers. Tapi entah mengapa... dia berubah. Apakah dia meletakkan bantal di baju atau dia benar-benar bertambah berat? Saya berharap yang terbaik baginya, saya ingin melihatnya berhasil."
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait