FAJARDO, iNews.id - Subriel Matias tidak pernah membayangkan bahwa ia akan menjadi juara dunia saat memulai karir di dunia tinju profesional. Bagi Matias, meraih gelar juara dunia adalah suatu ide yang tidak masuk akal.
Namun, pandangan petinju asal Puerto Rico ini mulai berubah ketika ia diberi kesempatan untuk bertanding melawan Jeremias Ponce dalam pertarungan untuk merebut gelar kelas ringan super atau kelas welter junior versi IBF yang kosong.
Dalam pertarungan yang berlangsung pada bulan Februari yang lalu, Matias berhasil meraih kemenangan dengan menghentikan Ponce di ronde kelima.
Gelar IBF menjadi kosong setelah sang juara yang tidak terkalahkan di kelas welter junior, Josh Taylor, harus melepaskan sabuk WBC/WBA Super/IBF karena tidak dapat memenuhi pertarungan wajib.
Josh Taylor sendiri tidak dapat menjalani pertarungan wajib tersebut karena memilih untuk mengincar pertarungan ulang melawan Jack Catterall, yang akhirnya tidak terjadi.
Dengan dilepasnya ketiga sabuk juara utama dari Josh Taylor, ini menjadi awal dari kesuksesan Matias. Bahkan setelah meraih sabuk IBF, Matias merencanakan prestasi berikutnya. Petinju dengan rekor 19-1 (19KO) ini ingin menghadapi para juara kelas welter junior lainnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait