Setelah naskah selesai, tiba saatnya untuk memulai proses produksi animasi sebenarnya. Tahap pertama adalah storyboard, yang berfungsi sebagai panduan visual untuk episode atau film yang akan diproduksi.
Setiap adegan dianimasikan dalam bentuk gambar yang bergantung pada sudut pandang dan pergerakan kamera yang ditentukan. Setelah storyboard disetujui, proses animasi dimulai dengan pembuatan animatic, yang merupakan versi kasar dari adegan animasi dengan menggunakan gambar bergerak.
Ini memberi para animator dan sutradara kesempatan untuk melihat aliran cerita dan menyesuaikan bagian apa pun yang perlu diperbaiki.
Setelah animatic selesai, animator memulai produksi anime sesungguhnya. Setiap frame animasi dibuat secara manual, dengan mempertimbangkan gerakan karakter, ekspresi wajah, dan setiap detail lainnya.
Proses ini memakan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian yang tinggi dalam menggambar. Namun, dengan menggunakan teknologi modern, beberapa langkah dapat diotomatiskan, selain dari bagian animasi inti seperti ekspresi wajah dan gerakan yang rumit.
Ketika animasi selesai, dilakukan pengeditan dan penyesuaian untuk menggabungkan suara, musik, dan efek suara. Aktor suara yang berperan sebagai karakter memberikan suara dialog mereka di studio rekaman. Setelah itu, perekaman musik dan efek suara dilakukan untuk memberikan sentuhan akhir pada adegan.
Proses akhir adalah penyelesaian dan pengeditan video, termasuk penyempurnaan efek visual dan penyatuan semua elemen audio.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait