Di era yang semakin terhubung secara digital, literasi digital menjadi kompetensi penting bagi semua kelompok usia. Namun, orang tua dan Lansia dihadapkan pada tantangan unik dalam mengadopsi teknologi modern.
Menyadari keadaan ini, Axel Feivel Hutapea tergerak mendirikan Age Connected untuk membantu kaum Lansia memudahkan beradaptasi dengan penggunaan teknologi dasar untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Kegiatan literasi digital yang dilakukan Founder Komunitas Age Connected, Axel Feivel Hutapea. Foto: Komunitas Age Connected.
Menurut Axel, visi Age Connected adalah memberikan kualitas hidup Lansia melalui literasi digital. Sedangkan misinya meningkatkan kualitas hidup Lansia, meningkatkan kreativitas Lansia, meningkatkan kepercayaan diri Lansia.
“Harapan saya, para Lansia bisa terbantu dengan kegiatan Age Connected, tetap terhubung dengan keluarga, teman dan dunia luar melalui HP pintar,” ujarnya.
Adapun keuntungan literasi digital yang diberikan Age Connected bagi Lansia:
- Komunikasi dan Koneksi: Literasi digital memungkinkan Lansia untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan anggota komunitas melalui platform media sosial, email, dan panggilan video. Ini membantu mengatasi isolasi sosial dan menjaga hubungan yang kuat.
- Akses ke Informasi: Dengan literasi digital, Lansia dapat mengakses informasi kesehatan, berita terkini, dan pengetahuan lainnya secara online. Mereka dapat mencari informasi tentang kesehatan, gaya hidup, atau minat pribadi dengan mudah.
- Pendidikan dan Pembelajaran: Lansia yang literat digital dapat mengakses platform pendidikan online atau sumber daya belajar untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Ini bisa membantu menjaga otak tetap aktif dan terlibat.
- Pelayanan Kesehatan: Literasi digital dapat membantu Lansia dalam mengakses layanan kesehatan secara online, seperti membuat janji temu dengan dokter, mengatur pengambilan obat, atau mendapatkan informasi medis yang relevan.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait