Rupiah Indonesia (IDR)
Rupiah Indonesia menempati urutan keenam dalam daftar mata uang terlemah di dunia ini, yakni 1 rupiah membeli 0,000067 dolar atau 1 USD sama dengan 14.985 rupiah Indonesia. Status Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia tidak dapat melindunginya dari mata uang yang terpukul.
Meskipun rupiah telah menunjukkan kekuatan pada tahun 2023 dibandingkan dengan mata uang Asia, depresiasi mengguncang mata uang pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada Maret 2023, Dana Moneter Internasional memperingatkan bahwa kontraksi ekonomi global dapat memberikan tekanan baru pada rupiah.
Som Uzbekistan (UZS)
Som Uzbekistan adalah mata uang terlemah ketujuh di dunia, yakni 1 som membeli 0,000088 dolar atau 1 USD sama dengan 11.420 som Uzbekistan. Sejak 2017, negara Uzbekistan di Asia Tengah, bekas republik Uni Soviet, telah meluncurkan reformasi ekonomi.
Namun, beberapa mata uang tetap lemah tertahan oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi yang curam, pengangguran yang tinggi, korupsi yang meluas dan kemiskinan kronis.
Lembaga Fitch Ratings pada Maret 2023 mengatakan ekonomi Uzbekistan telah menunjukkan ketahanan terhadap limpahan dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia, ada ketidakpastian yang signifikan sehubungan dengan evolusi risiko.
Franc Guinea (GNF)
Franc Guinea berada di urutan kedelapan mata uang terlemah di dunia, yakni 1 franc membeli 0,000116 dolar atau 1 USD sama dengan 8.650 franc Guinea. Meski memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti emas dan berlian, Guinea, sebuah negara di Afrika sub-Sahara dan bekas jajahan Prancis, terganggu oleh inflasi tinggi yang menekan franc Guinea.
Keresahan terhadap penguasa militer negara itu dan masuknya pengungsi dari negara tetangga Liberia dan Sierra Leone berkontribusi pada ekonomi dan mata uang Guinea yang kempis.
“Ketidakstabilan politik dan prospek pertumbuhan global yang melambat akan membuat aktivitas ekonomi Guinea di bawah potensi (walaupun masih kuat menurut standar regional) pada tahun 2023,” kata Economist Intelligence Unit.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait