Kondisi tersebut otomatis mempengaruhi lahan persawahan petani yang mengalami penundaan masa tanam selama satu bulan lebih.
"Kendala air dapat diatasi. Namun, ketika air dialiri, ternyata tidak sampai ke area persawahan milik petani. Sementara bibit sudah masa persemaian, sehingga musim tanam harus dilakukan," jelas Ali.
Kendala proyek pembangunan pintu dan saluran air tersebut diperparah dengan curah hujan yang mulai menurun. Akibatnya, petani semakin kesulitan mendapatkan pasokan air.
"Saluran irigasi kering karena ada perbaikan pintu. Walaupun ada air yang mengalir, ternyata tidak sampai ke lahan petani karena debitnya kecil. Untuk mengatasinya, irigasi perpompaan ini diberikan dengan harapan dapat menyediakan air ke lahan pertanian, sehingga petani dapat menanam kembali," harap Ali.
Ali menuturkan bahwa Kementan terus melakukan berbagai upaya agar ketahanan pangan nasional tak mengalami kendala.
Hal itu dilakukan dengan menyediakan berbagai kebutuhan petani mulai dari prasarana dan sarana pertaniannya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait