Dukungan pemerintah tersebut terlihat dari dikukuhkannya Desa Wisata Wukirsari secara resmi melalui SK Pemerintah Desa dan SK Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai Desa Wisata yang dikelola melalui pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan seluruh unsur kemasyarakatan dan dikoordinasi oleh Pengelola Desa Wisata Wukirsari.
Karena itu, untuk mengembangkan potensi tersebut, Kemenparekraf bekerja sama dengan beberapa stakeholder swasta untuk menciptakan klaster kriya, wisata, dan budaya serta penguatan digitalisasi masyarakat Desa Wisata Wukirsari.
"Tadi kita melihat dan menghitung langsung bahwa ada sekitar Rp1,3 miliar potensi yang bisa kita tingkatkan menjadi Rp2 miliar dan kunjungan wisatawan yang akan meningkat di atas 30 ribu kunjungan. Harapannya target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas ini bisa kita wujudkan di 2024," katanya.
Selain mengunjungi Desa Wukirsari, Menparekraf Sandiaga juga berziarah ke Makam Raja-Raja Pajimatan.
Dalam kunjungan itu, Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso.
Lalu Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua dan Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin.
Selain itu, juga dihadiri Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait