JAKARTA, iNews.id - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Vokasi) Kemendikbudristek melakukan kerja sama dengan industri terkait untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang industri permainan (game).
Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan industri harus berpartisipasi terlibat dengan pembelajaran berbasis industri (teaching factory).
“Kerjasama ini dipadukan dengan berbagai program yang ada di Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (Dit. APTV) dan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (Direktorat SMK). Sehingga, saya memberikan tantangan untuk minimal bisa menghasilkan lima sampai 10 games,” jelasnya, pada penandatanganan kerjasama dengan PT LX Internasional Indonesia, Asosiasi Game Indonesia (AGI), dan Cipta Karsa Adikarya (CAKRA), Kamis (6/1/2022).
BACA JUGA:
Program Kampus Merdeka Berlanjut di 2022
Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno mengatakan pentingnya kerja sama dalam mengembangkan industri game.
Pertama, untuk menumbuhkan talenta-talenta terbaik yang kompeten, lalu kedua mendorong pertumbuhan SDM yang dapat bersaing secara global.
Hal ini dikarenakan industri game yang digital memungkinkan negara ini tidak hanya mengekspor produk.
Ketiga, game erat kaitannya dengan teknologi yang memang harus terus berkembang seiring industri 4.0.
Editor : Ikawati
Artikel Terkait