DEPOK, iNewsDepok.id – Petinju Vasiliy Lomachenko sempat ikut angkat senjata dalam Perang Ukraina melawan Rusia. Petinju elit dunia ini melanjutkan perjuangannya membela Ukraina di medan ring tinju.
Egis Klimas, sang manajer, sempat bilang Lomachenko akan terus berperang. Tetapi apa boleh di kata, medan pertempuran terlalu kejam dan hingga lebih dari setahun sejak Februari 2022, perang versus Rusia belum juga usai sampai sekarang.
Lomachenko kemudian kembali ke medan perang miliknya, tak lain dan tak bukan di ring tinju profesional.
Tak tanggung-tanggung Vasily Lomachenko akan coba meruntuhkan singgasana Raja Kelas Ringan Dunia yang kini diduduki Devin Haney, petinju muda Amerika Serikat.
Duel Vasiliy Lomachenko vs Devin Haney akan berlangsung di MGM Grand Arena, Paradise, Nevada Amerika Serikat, Minggu, 21 Mei 2023 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Devin Haney kini memang rajanya raja di kelas Ringan tinju dunia. Semua sabuk mayor ada digenggaman petinju berjuluk Sang Impian (The Dream) yaitu sabuk WBC, WBA, IBF, WBO dan The Ring.
Maka perang senjata di Ukraina menjadi arena latihan sempurna untuk Lomachenko kembali menjadi raja tinju dunia.
Lomachenko memang sempat menjadi petinju terbaik dunia dengan selalu menduduki posisi teratas P4P (pound for pound) rankings tinju dunia.
Namun sejak kekalahannya atas Teofimo Lopez, 17 Oktober 2020, nama Lomachenko menguap dari daftar P4P.
Guna mengembalikan kebesarannya, petinju berjuluk Hi-Tech tersebut, perlu menempuh rute 3 duel yaitu melawan Masayoshi Nakatani (26 Juni 2021), Richard Commey (11 Desember 2021), dan Jermaine Ortiz (29 Oktober 2022).
Ketiga duel dimenangkan Lomachenko. Satu menang KO ronde 9 atas Masayoshi Nakatani dan 2 menang angka lawan Richard Commey dan Jermaine Ortiz.
Soal teknik tinju, Lomachenko tak perlu diragukan lagi. Dari 19 duel di tinju profesional, Lomachenko hanya kalah angka 2 kali lawan Orlando Salido dan Teofimo Lopez.
Skill tinjunya dengan pengambilan sudut gerak, benar-benar aduhai yang membuatnya dijuluki sebagai Hi-Tech.
Teknik tinggi Lomachenko karena ia kenyang di ring tinju amatir dengan gelimang prestasi. Lomachenko 2 kali meraih emas di Olimpiade Beijing 2008 (kelas Bulu) dan Olimpiade London 2012 (kelas Ringan).
Masalahnya tinggal di fisik. Usia Lomachenko kini sudah 35 tahun. Kemampuannya sudah menurun terlihat dari lawan Richard Commey dan Jermaine Ortiz.
Masalah kedua adalah lawannya, petinju muda 24 tahun yang sudah sangat matang, Devin Dream Haney. Petinju Amerika Serikat yang disebut-sebut sebagai penerus Floyd Mayweather ini memiliki kecepatan dan akurasi pukulan yang sangat baik.
Devin Haney juga memiliki ring IQ sangat tinggi yang telihat ketika menundukkan 2 kali George Kambosos dalam duel di Australia secara meyakinkan.
Para penggemar tinju dunia terbelah dua untuk menjagokan Lomachenko atau Devin Haney.
Hari Minggu besok, 21 Mei 2023 akan menjadi penentuan, lebih hebat Devin Haney atau Vasiliy Lomachenko.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait