Ketiga duel dimenangkan Lomachenko. Satu menang KO ronde 9 atas Masayoshi Nakatani dan 2 menang angka lawan Richard Commey dan Jermaine Ortiz.
Soal teknik tinju, Lomachenko tak perlu diragukan lagi. Dari 19 duel di tinju profesional, Lomachenko hanya kalah angka 2 kali lawan Orlando Salido dan Teofimo Lopez.
Skill tinjunya dengan pengambilan sudut gerak, benar-benar aduhai yang membuatnya dijuluki sebagai Hi-Tech.
Teknik tinggi Lomachenko karena ia kenyang di ring tinju amatir dengan gelimang prestasi. Lomachenko 2 kali meraih emas di Olimpiade Beijing 2008 (kelas Bulu) dan Olimpiade London 2012 (kelas Ringan).
Masalahnya tinggal di fisik. Usia Lomachenko kini sudah 35 tahun. Kemampuannya sudah menurun terlihat dari lawan Richard Commey dan Jermaine Ortiz.
Masalah kedua adalah lawannya, petinju muda 24 tahun yang sudah sangat matang, Devin Dream Haney. Petinju Amerika Serikat yang disebut-sebut sebagai penerus Floyd Mayweather ini memiliki kecepatan dan akurasi pukulan yang sangat baik.
Devin Haney juga memiliki ring IQ sangat tinggi yang telihat ketika menundukkan 2 kali George Kambosos dalam duel di Australia secara meyakinkan.
Para penggemar tinju dunia terbelah dua untuk menjagokan Lomachenko atau Devin Haney.
Hari Minggu besok, 21 Mei 2023 akan menjadi penentuan, lebih hebat Devin Haney atau Vasiliy Lomachenko.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait