Sejarah Jembatan Bantar, Saksi Bisu Pejuang Pertahankan Kedaulatan Indonesia di Jogja

Tama
Jembatan Bantar ini pernah menjadi saksi bisu perjuangan Bangsa Indonesia mengusir Belanda. Foto: iNews Depok/Tama

“Jembatan Bantar diresmikan oleh Gubernur Yogyakarta JE Jasper pada 17 Juni 1929. Total Pembangunan jembatan, sebesar 455.000 Gulden, dibagi rata antara Pemerintah Kolonial Belanda dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat,” kata Indroyono, seperti dikutip MNC Portal Indonesia, Jumat (12/5/2023). 

Jembatan ini menjadi salah satu titik pertempuran Belanda dengan pejuang Indonesia melalui Badan/Tentara Keamanan Rakyat (BKR/TKR) yang merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI), melalui strategi perang gerilya.

Pada  Februari 1949, pasukan TNI menyerang kedudukan Belanda di Jembatan Bantar. Selain itu juga pada 1 Maret 1949 untuk mencegah Belanda memperkuat kekuatan di Kota Yogyakarta yang diserang TNI.  

“Pada 1 Maret 1995, Jembatan Bantar diresmikan sebagai Monumen Perjuangan oleh Menko Polkam RI pada waktu itu, Jenderal (Purn) Soesilo Soedarman, selaku Ketua Umum Paguyuban Wehrkreise III,” katanya.

Melansir dari buku 'Patra Widya' seri penelitian dan buku 'Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, 1990', pada hari Senin Wage, tepatnya tanggal 27 Desember 1948, pukul 10.00 WIB, Jembatan Bantar diduduki Belanda.


Jembatan Bantar pada masa lalu sebagai sarana utama penghubung Yogyakarta dengan wilayah di Jawa Tengah. Foto: Istimewa 


Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network