Puasa Ramadan Momen yang Pas untuk Tingkatkan Kesehatan

Novi
Atas ki-ka: Herry Hendrayadi, Marketing Manager PT OMRON Healthcare Indonesia dan Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia. Bawah: Juwalita Surapsari, Spesialis Gizi Klinik di RS Pondok Indah Jakarta. Foto: Tangkapan Layar

Puasa juga dapat membantu menurunkan peradangan dan kadar lipid darah serta menstabilkan kadar gula darah dan kolesterol.

Selain itu, sebuah studi yang dilakukan National Institute on Aging dimana melibatkan perempuan overweight berusia 55 hingga 77 tahun menemukan bahwa puasa selama delapan minggu berdampak positif pada kualitas memori dan keterampilan berpikir, sehingga mengurangi risiko Alzheimer.

Sebelum berpuasa, kita juga harus memastikan bahwa tubuh kita akan baik-baik saja jika tidak mengonsumsi makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam setiap hari. 

Hipertensi dan diabetes melitus adalah salah satu masalah kesehatan yang harus diperiksa sebelum memulai puasa.

Bagi mereka yang memiliki hipertensi berat, kurangnya konsumsi elektrolit karena puasa dapat meningkatkan risiko aritmia jantung, yaitu detak jantung yang tidak teratur. 

Selain itu, bagi mereka dengan jenis diabetes tertentu (misalnya, diabetes tipe 2), puasa dapat mengakibatkan hipoglikemia yang bisa berdampak fatal.

"Orang dengan risiko hipertensi dan diabetes yang tinggi harus mengukur tekanan darah dan kadar gula darah mereka sebelum memutuskan untuk berpuasa setiap hari selama Ramadan," ujar Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia dalam acara virtual Media Briefing OMRON Kamis, 30 Maret 2023. 

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network