Puasa juga dapat membantu menurunkan peradangan dan kadar lipid darah serta menstabilkan kadar gula darah dan kolesterol.
Selain itu, sebuah studi yang dilakukan National Institute on Aging dimana melibatkan perempuan overweight berusia 55 hingga 77 tahun menemukan bahwa puasa selama delapan minggu berdampak positif pada kualitas memori dan keterampilan berpikir, sehingga mengurangi risiko Alzheimer.
Sebelum berpuasa, kita juga harus memastikan bahwa tubuh kita akan baik-baik saja jika tidak mengonsumsi makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam setiap hari.
Hipertensi dan diabetes melitus adalah salah satu masalah kesehatan yang harus diperiksa sebelum memulai puasa.
Bagi mereka yang memiliki hipertensi berat, kurangnya konsumsi elektrolit karena puasa dapat meningkatkan risiko aritmia jantung, yaitu detak jantung yang tidak teratur.
Selain itu, bagi mereka dengan jenis diabetes tertentu (misalnya, diabetes tipe 2), puasa dapat mengakibatkan hipoglikemia yang bisa berdampak fatal.
"Orang dengan risiko hipertensi dan diabetes yang tinggi harus mengukur tekanan darah dan kadar gula darah mereka sebelum memutuskan untuk berpuasa setiap hari selama Ramadan," ujar Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia dalam acara virtual Media Briefing OMRON Kamis, 30 Maret 2023.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait