Nama tersebut disematkan pada akhir abad ke-19. Pasalnya, Batavia memiliki stasiun kereta api Batavia Noord atau Batavia Utara yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta sekarang).
Setelah pembangunan pertamanya, Batavia Zuid ditutup pada 1926 untuk renovasi dan menjadi bangunan yang hingga kini ada. Pembangunan tersebut rampung pada 19 Agustus 1929 dan resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.
Mengenal sejarah Stasiun Jakarta Kota. Foto: MPI/Martin Ronaldo
Peresmian Stasiun Beos dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jenderal Jhr. A.C.D. de Graeff yang memimpin Hindia Belanda sekitar 1926-1931.
Saat ini Stasiun Jakarta Kota memiliki 12 jalur kereta api. Setiap harinya stasiun ini dipenuhi dengan calon penumpang kereta api yang didominasi oleh pengguna Commuter Line relasi Jakarta Kota–Bogor dan Jakarta Kota - Bekasi.
Stasiun ini juga merupakan stasiun tipe Terminus, yaitu stasiun akhir dan tidak memiliki kelanjutan jalur rel kereta api.
Demikianlah sejarah Stasiun Jakarta Kota, salah satu stasiun terbesar di Indonesia yang merupakan peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda, yang usianya sudah lebih dari satu abad.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait