DEPOK,iNewsDepok.id- Sebanyak 255 orang pengusaha wanita Indonesia di Kota Depok tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Depok. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen diantaranya adalah generasi milenial. Mereka banyak menggeluti industri digital kreatif. “DPC IWAPI Kota Depok saat ini tercatat 255 orang dan ada 22 anggota yang dilantik sebagai pengurus DPC IWAPI Kota Depok pada periode kali ini. Dan ada generasi milenial yang masuk menjadi anggota IWAPI Depok sebanyak 40 persen. Mereka bisa saling bertukar ide segar dengan para wanita pengusaha senior untuk mengembangkan usaha yang mengikuti tren saat ini,” kata Ketua DPC IWAPI Depok, dr. Karlina usai pelantikan pengurus DPC IWAPI Depok periode 2022-2027, Rabu (8/3/2023).
Pihaknya optimis melalui IWAPI dapat mengangkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Depok. UMKM Depok dapat dijadikan destinasi pariwisata yang menarik minat masyarakat lokal maupun internasional sehingga mampu mendongkrak perekonomian para penguasaha di Depok. “Destinasi pariwisata bukan hanya pemandangan yang indah, kita juga bisa membuat UMKM sebagai pilihan destinasi pariwisata. Masyarakat bisa melihat produk-produk UMKM, proses pembuatannya, nilai cerita dibalik produk, nilai seni dan budayanya. Jika hal ini berhasil maka perekonomian otomatis akan tumbuh,” ujarnya.
Karlina menuturkan, melihat kondisi ekonomi saat ini dengan bayang-bayang resesi global, maka sebagai pelaku usaha harus bias bertahan dengan menemukan celah dan membuka peluang usaha. Dengan menambahkan anggota dari lintas generasi, dia berharap IWAPI bisa menjadi wadah saling menciptakan peluang karena peluang itu bukan hanya dicari tapi dibuat. Dengan menjadi anggota IWAPI, para wanita pengusaha akan mendapat banyak pelatihan, memiliki jaringan luas, wawasan bertambah, peluang usaha meningkat sehingga lapangan pekerjaan terbuka lebar. “Saya juga ingin semakin banyak wanita pengusaha yang tertarik bergabung dengan DPC IWAPI Kota Depok dengan berbagai manfaat yang akan mereka dapat di IWAPI,” harapnya.
Selain itu, Karlina menuturkan, peluang pengembangan UMKM di Depok masih terbuka dengan beragam produk unggulan yang dimiliki. Salah satu produk yang kurang banyak dikenal adalah Batik Depok Gong Si Bolong, padahal batik ini memiliki cerita unik dibalik motifnya. “Mungkin kalau kita bicara batik biasanya ada di Yogyakarta, Solo, Semarang, Cirebon, tapi sangat sedikit masyarakat yang mengetahui motif batik di Depok seperti Gong Si Bolong yang merupakan salah satu motif yang unik, memiliki filosofi dan cerita sejarah di baliknya. Jika kita mengamati motifnya, terlihat seperti alatmusik gamelan berupa gong tapi bagian tengahnya bolong atau berlubang, namun bila dipukul tetap memiliki suara yang indah. Kesenian gamelan Gong Si Bolong muncul dan dikenal oleh kalangan warga Tanah Baru pinggiran Kota Depok. Saya optimis dengan menambahnilai produk maka akan menambah nilai penjualan produk, sehingga menarik minat pembeli hingga kancah internasional” tutupnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama
Artikel Terkait