ALEPPO, iNewsDepok.id - Serangan udara Israel ke Suriah, Selasa (7/3/2023), menghancurkan bandara di Aleppo. Padahal bandara tersebut masih digunakan untuk menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi Turki-Suriah.
Gempa bumi mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu menewaskan lebih dari 50.000 jiwa. Di Suriah, korban tewas mencapai 5.000 orang.
Kantor berita Suriah SANA melaporkan, serangan udara Israel ke Bandara Internasional Aleppo merusak landasan pacu. Akibatnya bandara itu tak bisa digunakan untuk semua penerbangan sejak Selasa pagi.
Serangan rudal berlangsung pada pukul 02.07 waktu setempat. Beberapa rudal dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara Suriah.
Menurut laporan setempat, rudal ditembakkan dari Mediterania sebelah barat Kota Latakia.
Negara Zionis ini mengintensifkan serangan ke bandara-bandara Suriah sejak tahun lalu untuk memotong jalur pengiriman bantuan senjata Iran ke kelompok militan di Suriah dan Lebanon, termasuk Hizbullah.
Sementara itu Kementerian Perhubungan Suriah menyatakan akan mengubah rute penerbangan yang membawa bantuan bagi korban gempa menyusul serangan udara Israel tersebut.
Pesawat yang membawa bantuan diarahkan ke bandara di Damaskus atau Latakia. Belasan pesawat membawa bantuan dari Timur Tengah, Eropa, dan negara lainnya setiap hari sejak guncangan gempa dahsyat magnitudo 7,8 berpusat di Turki.
Bencana ini terjadi saat Suriah masih dilanda perang saudara. Aleppo merupakan daerah yang sudah dikuasai pasukan pemerintah di bawah rezim Bashar Al Assad.
Militer Israel menolak berkomentar soal serangan tersebut.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait