DEPOK, iNewsDepok.id – Indonesia menargetkan menjadi ekonomi terbesar ke 5 dunia pada tahun 2045 dari posisi 16 besar saat ini. Untuk mendukung target tersebut seorang doktor UI menyarankan Pemerintah Indonesia menjadikan aplikasi telepon seluler bagian penting dalam penyusunan kebijakan.
Prof. Dr. Muhammad Suryanegara, S.T., M.Sc., IPU melakukan penelitian berjudul “Dari Graham Bell sampai 6G Mobile Communications: Inovasi, Regulasi dan Manajemen Teknologi Menuju Visi Indonesia 2045”.
Lewat penelitian tersebut, Suryanegara berhasil dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Telecommunications Engineering Management, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), pada Rabu (1/3).
Prosesi pengukuhan dipimpin Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D dan berlangsung di Balai Sidang UI, Kampus Depok.
Suryanegara mengungkapkan sebagaimana Visi Indonesia Emas 2045, ada beberapa target yang diharapkan dapat dicapai Indonesia pada tahun 2045 demi meningkatnya daya saing dan keunggulan kompetitif negara.
Target tersebut meliputi peringkat ke-5 GDP di dunia, GDP per kapita USD 23.199, pertumbuhan ekonomi 5,7%, angka harapan hidup 75,5 tahun, angka partisipasi kasar Perguruan Tinggi 60%, dan persentase R&D pada GDP nasional sebesar 2%.
Menurut Suryanegara untuk mencapai target tersebut sektor teknologi sangat penting. Berdasarkan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017–2045, teknologi harus diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan negara, seperti pengentasan kemiskinan, redistribusi pendapatan, demokratisasi pemerintahan dan ketahanan nasional.
Sebagai contoh, implementasi 5G harus dapat memfasilitasi tumbuh kembangnya berbagai aplikasi mobile yang dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, seperti marketplace.
Dalam peran itulah, menurut Suryanegara, perlunya orkestrasi kebijakan dan manajemen dengan menjadikan mobile communications sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan visi tersebut dalam kerangka transformasi digital Indonesia.
”Ini karena mobile communications merupakan salah satu enabler utama ekonomi digital yang diadopsi secara luas oleh masyarakat dan menjadi salah satu penghubung utama manusia dengan akses internet,” terang Suryanegara.
Lebih lanjut Suryanegara menyatakan ponsel adalah sebuah perangkat yang tidak hanya menghubungkan manusia satu dengan manusia lain, tetapi juga menghubungkan manusia dengan berbagai perangkat dan sistem kehidupan.
Dengan mobile phone, seseorang dapat dengan mudah memesan makanan, bahkan tidak perlu repot mencari remote AC yang hilang karena dapat digantikannya.
Semua kemudahan yang ditawarkan dalam mobile phone terwujud berkat kecanggihan sistem keteknikan jaringan telekomunikasi yang disebut mobile communications technology.
Dalam tinjauan inovasi, mobile communications merupakan produk inovasi teknologi yang mengintegrasikan dua arus utama inovasi teknologi pada sistem nirkabel (wireless system) dan inovasi pada sistem teknologi suara (telephony system).
Mobile communications dikembangkan mulai dari standar generasi pertama (1G) berlanjut ke 2G, 3G, dan 4G.
”Saat ini, masyarakat dunia menerapkan standar 5G yang disahkan pada 2020 lalu, sementara peneliti sedang mempersiapkan standar teknologi 6G mobile communications yang diperkirakan akan muncul pada 2030,” jelas Suryanegara.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait