Keren! Kerajinan Batik Rekat Pria Asal Depok Tembus Pasar Internasional

Insan Sujadi/Raden Yovan Tobing
Suyono sedang menyelesaikan pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

DEPOK, iNewsDepok.id - Pria bernama Suyono mengembangkan usaha kerajinan batik rekat dengan bahan utama limbah kain perca. Tak disangka, usaha yang berawal dari iseng itu kini mampu menembus pasar Internasional.

Suyono menceritakan awal mula memulai usaha kerajinan batik rekatnya. Pria berusia 51 tahun itu awalnya merasa kepepet lantaran tidak memiliki uang. Ia pun mencoba untuk membuat kerajinan batik rekat dengan bahan limbah kain perca dan sempat gagal dalam usahanya.

"Awalnya kepepet, habis uang, yaudah saya mulai tempel-tempel kain perca di pot-pot plastik gitu. Cari-cari akal biar kainnya nempel dan tidak cepat rusak. Beberapa kali gagal akhirnya berhasil juga jadi kaya gini,” tuturnya saat diwawancari langsung tim iNews Depok Selasa (14/2/2023).

Suyono memilih limbah kain perca sebagai bahan utama lantaran ingin menghargai jerih payah pembuat batik. Ia pun mengaplikasikan kerajinannya ke berbagai macam barang dekorasi rumah.



"Artinya tidak hanya batik dalam bentuk fashion saja tapi dalam bentuk craft juga. Aku coba aplikasikan di berbagai barang home decoration seperti pot, vas, bunga, lilin, tiset dan lain-lain,” ucap Suyono.

Suyono mengerjakan kerajinan itu di rumahnya yang terletak di Kecamatan Sukmajaya, Depok.

Suyono hanya menggunakan alat sederhana dalam membuat kerajinannya seperti pisau khusus, gunting, lem waterbase dan lem kayu. Meski demikian, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan Suyono dalam memproduksi kerajinan batik rekatnya.

“Pertama cat dasar, tempel kain, pasang kist, sending, sortir, finishing, sortir lagi, finishing lagi, sortir lagi, sampai sesuai SOP lah. Sebenarnya, bikin satu pot dengan bikin 10 pot itu sama, butuh minimal tiga hari. Itu untuk pot gerabah dengan diameter sekitar 30X50 meter ya,” jelasnya.

Harga jual kerajinan yang telah jadi tergantung tingkat kesulitan, ukuran, serta jenis kain yang digunakan. Suyono pun mematok harga mulai dari Rp70 ribu sampai Rp34 juta.

Kerajinan yang dibuatnya itu telah terjual ke berbagai penjuru Indonesia. Tak hanya itu, kerajinan miliknya bahkan mampu menembus pasar dunia dan telah terjual hingga ke Malaysia, China, Jepang dan Jerman. Keuntungan yang didapatnya pun mampu menembus puluhan juta dalam satu bulan.

Pria yang pernah bekerja sebagai agensi tur itu menceritakan kendalanya dalam mengembangkan usaha kerajinan batik rekat tersebut. Bekerja seorang diri dan kurangnya pemahaman tentang terknologi, membuat Suyono kesulitan dalam memasarkan hasil kerajinannya.

"Aku ini gaptek, namanya orang jadul. Sementara aku diimbau oleh masyarakat luas untuk beradaptasi dengan dunia online. Jadi, kesulitanku sebagai seorang yang single fighter harus jadi striker, kiper dan wasit juga,” tutur dia.

Suryono juga memberitahu harapannya dalam mengembangkan kerajinan batik rekat. Ia ingin memiliki franchise guna membagikan ilmunya tentang batik rekat ke khalayak luas. 

“Aku hanya made by order di rumah. Jadi, efek dominonya aku tak populer, berharap punya franchise buat buka galeri. Nanti bisa private sharing, aku kesana buat pelatihan sampai mereka paham dengan SOP di berbagai media dan maintenance-nya,“ tuturnya.



Tak hanya itu, ia juga berharap pemerintah dapat mengadakan pelatihan kerajinan terutama kerajinan batik rekat. Hal itu guna melestarikan budaya Tanah Air dan dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.


Suyono sedang menyelesaikan pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

 


Suyono sedang menyelesaikan pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

 


Suyono sedang menyelesaikan pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

 


Suyono sedang menyelesaikan pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

 


Suyono sedang menyelesaikan pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

 


Suyono sedang menyelesaikan pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

 


Hasil pembuatan batik rekat pada media gelas di Say Galery, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: iNewsDepok/Insan Sujadi

 

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network