“So, mending eksplorasi diri kita, brings a joy siapa tau doing that bawa rezeki. Ganti pandangan kita akan lebih membantu daripada memikirkan hal-hal kayak gitu. Nanti kalau kita sukses mereka juga yang memuji-muji kita,” ucap Jharna.
Tetapi tidak disangka di balik kesuksesannya perempuan berdarah India-Indonesia ini sempat merasa stres hingga nyaris depresi. Pasalnya, saat itu ia terlalu fokus dengan jumlah pengikut akunnya.
Di sisi lain, ia pun tak pernah merasa puas dengan dirinya sendiri. Terlebih saat itu ia masih belia berusia 14 tahun sehingga belum bisa memanajemen emosi dengan baik.
“Aku pernah ada mindset harus naikin followers terus, sampai stres gitu kalau nggak tercapai. Tapi, akhirnya aku sadar itu sangat sangat toxic,” ujar Jharna beberapa waktu lalu, dikutip dari Okezone pada Jumat (20/1/2023).
Seiring bertambahnya usia Jharna akhirnya menyadari bahwa pola pikirnya saat itu ternyata salah besar.
Ia pun berpesan kepada para pengikutnya agar tidak menjadikan nominal sebagai tolak ukur kesuksesan. Jharna mengatakan hal itu membuat segala usaha dan kerja keras yang dilakukan terasa sia-sia.
Lebih lanjut Jharna berpesan, jangan jadikan nominal followers sebagai patokan, tetapi pada journey-nya itu sendiri.
“Kayak wah aku bikin konten ini seru banget, ada event ini ketemu banyak orang. Jangan judge yourself karena nggak reach target dan jangan sampai karena hal itu motivasi kamu menurun. Intinya, hargai kerja keras yang sudah kamu lakukan,” tegas Jharna.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait
