DEPOK, iNewsDepok.id - Tercatat, 28 anak di Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan akibat Chiki ngebul yang mengandung nitrogen. Sebanyak 24 anak di Tasikmalaya dan 4 anak di Bekasi.
Terkait hal tersebut, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, guru besar FKUI dan dokter spesialis penyakit dalam, menjelaskan reaksi keracunan yang dialami sejumlah anak diduga akibat kontaminasi chiki ngebul yang dimakan.
"Kemungkinan chiki ngebul yang dimakan anak-anak ini terkontaminasi kuman atau bakteri, sehingga pasien muntah-muntah dan diare atau nyeri perut," ujar Prof. Ari.
Prof. Ari mengungkapkan chiki ngebul yang memiliki kandungan nitrogen memang tidak direkomendasikan untuk dimakan. Pasalnya, dapat menimbulkan kerusakan pada saluran cerna atas.
"Chiki ngebul itu kan mengandung nitrogen dan nitrogen itu punya sifat daya beku yang besar. Artinya, ketika terpapar kulit manusia, itu dapat merusak struktur kulit akibat suhu dingin yang ditimbulkan," papar Prof. Ari.
Oleh karena itu, Prof. Ari mengimbau masyarakat agar tidak jajan ciki ngebul karena berpotensi sebabkan keracunan seperti yang terjadi di Jawa Barat.
"Saya rasa, untuk mencegah jatuhnya korban baru, anak-anak tidak boleh mengonsumsi chiki ngebul ini," saran Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Menurutnya, pemerintah juga harus segera melakukan mitigasi kenapa keracunan ini bisa terjadi.
"Selain itu, melakukan investigasi untuk melihat sumber awal (ciki ngebul), apakah sudah tercemar dari pabriknya atau gimana, sehingga mencegah jatuhnya korban pada anak-anak Indonesia," tambahnya.
Sebagai informasi, sebanyak 7 anak di Tasikmalaya, Jabar, keracunan usai makan chiki ngebul atau es krim nitrogen. Bahkan, satu anak perlu mendapat penanganan serius di IGD RSUD SMC Singaparna dan dilaporkan kondisinya sudah membaik.
Anak-anak mengalami pusing, sesak napas, muntah-muntah dan mual usai menyantap chiki ngebul yang dijual di sekitar sekolah. Sebelumnya camilan ini pernah dijual, namun tidak menyebabkan reaksi keracunan.
Perlu diketahui, keracunan akibat ciki ngebul ini bukan kali pertama terjadi di Jabar. Berdasarkan informasi yang beredar, Jabar sudah mencatat total 28 kasus.
Sebanyak 24 kasus terjadi di Tasikmalaya dengan 16 anak dilaporkan tidak bergejala, 7 lainnya bergejala dan dilarikan ke fasilitas kesehatan. Lalu, 4 kasus lainnya ada di Bekasi dengan 1 kasus anak dilarikan ke RS Haji Jakarta, karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya.
Dari kasus-kasus tersebut, ada 2 kasus parah dari kejadian luar biasa ini, bahkan salah seorang korban mengalami kerusakan usus akibat chiki ngebul yang dikonsumsinya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, menginformasikan bahwa para korban tersebut sudah pulih.
"Semua sehat, karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November 2022 dan yang di Bekasi 21 Desember kemarin. Semua sudah sehat," katanya.
Siti Nadia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orangtua, agar lebih hati-hati dalam memberikan pangan ke anaknya.
"Kami mengimbau orangtua untuk hati-hati dalam memberikan pangan bagi anaknya, terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan, sehingga makanan sehat bergizi lebih diutamakan daripada jajanan," papar Siti Nadia.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait