- Biji Vanila
Vanila sintetis adalah salah satu perasa makanan paling umum digunakan di dunia. Bumbu satu ini ditemukan dalam beragam makanan, baik untuk kue maupun minuman.
Hanya saja, bumbu yang diproduksi secara massal ini tidak memiliki kemiripan dengan aroma dan rasa yang kaya dari tumbuhan vanila yang asli.
Di pulau asalnya, Madagaskar, bumbu dapur ini memiliki harga yang cukup melambung sebab termasuk tanaman langka. Vanila alami harganya bisa lebih dari 20 dolar AS atau setara dengan Rp296 ribu per ons atau 6 hingga 8 polong.
- Lada Panjang
Lada panjang atau cabai jawa termasuk keluarga Piperaceae yang memiliki rasa seperti adas manis, kayu manis, dan pala, dengan aroma dan gigitan yang halus.
Lada panjang secara tradisional hanya ditanam di India dan Indonesia, meski popularitasnya jauh melampaui tak seperti lada pada umumnya, bumbu ini dibanderol 5 dolar AS per ons.
- Mahlab
Mahlab adalah rempah-rempah yang kompleks dan harum dengan campuran rasa manis dan pahit yang digunakan untuk menambah cita rasa pada berbagai hidangan.
Meski tidak begitu dikenal atau digunakan secara luas di Barat, Mahlab telah menjadi makanan pokok pedagang rempah-rempah Eropa dan Arab selama ribuan tahun.
Bumbu ini berasal dari lubang pohon Prunus mahaleb yang dihancurkan. Mahlab dibuat dengan mengekstrak lubang dari ceri, mengeringkannya, lalu menggilingnya menjadi bubuk halus.
Pasalnya, proses yang rumit dan memakan waktu lama inilah yang membuat bumbu satu ini dibanderol 5-6 dolar AS atau setara dengan Rp74.000 per ons.
- Biji Jintan Hitam
Kerabat dari jinten (Cuminum cyminum) yang lebih dikenal sebagai jintan hitam ini memiliki rasa pedas yang kompleks.
Bumbu dapur ini berasal dari India Utara, Iran, Maroko dan Mesir. Biji bumbu ini lebih kecil dan lebih tipis dari jintan biasa. Tak heran bila harganya cukup mahal sebesar 3 dollar AS setara dengan Rp44.000 per ons.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait