Tagar skin cycling sempat menduduki puncak daftar tagar di platform TikTok hingga mencapai 180 juta views. Skin cycling adalah metode perawatan kulit wajah yang diperkenalkan oleh ahli dermatologi dari Amerika Serikat Whitney Bowe.
Metode ini berupa siklus empat hari dalam penggunaan skincare. Diyakini bahwa dengan mendedikasikan malam pertama untuk produk pengelupasan kulit, malam kedua untuk retinoid, kemudian malam ketiga dan keempat untuk produk yang menghidrasi kulit.
Siklus ini dipercaya akan membantu memperbaiki skin barrier dan mendapatkan hasil terbaik dari bahan aktif yang digunakan.
Tren ini juga sempat berseliweran dan menjadi tagar tertinggi di TikTok. Bila skin cycling untuk mereka yang menggunakan bahan aktif, maka skin slugging ini diperuntukkan bagi yang memiliki jenis kulit lebih kering.
Tren skin slugging telah menjadi tujuan utama untuk mencegah kehilangan air dan menyegel kelembapan pada lapisan kulit.
Untuk mencoba tren ini, cukup lakukan rutinitas perawatan kulit malam seperti biasa, tetapi aplikasikan pelembap berbahan dasar petroleum jelly selapis tipis sebagai langkah terakhir.
Kemudian pada pagi hari, Anda bisa menggosok wajah dengan lembut untuk membuang kulit kering sehingga menghasilkan kulit yang tampak sehat.
Gua sha adalah praktik pengobatan tradisional Tiongkok, yang berarti 'mengikis' dan mengaktifkan 'kemerahan pada kulit' yang sering digunakan untuk mengobati nyeri kronis, mengurangi bengkak, dan membantu drainase limfatik.
Di Tiongkok, gua sha menggunakan batu giok. Namun kini sejumlah produsen alat kecantikan mengganti batu giok dengan produk yang lebih murah seperti batu, akrilik, bahkan alumunium.
Sebagai informasi, penggunaan gua sha pertama kali selama dinasti Ming sekitar tahun 1368 hingga 1644. Perawatan penyembuhan ini telah dipraktikkan oleh banyak orang setiap hari selama berabad-abad.
Namun, baru belakangan ini menjadi tren populer di seluruh dunia berkat popularitasnya di media sosial.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait