Tren ini juga terefleksi dari data tiket.com, dimana vila dan apartemen pun semakin diminati seiring dengan maraknya tren staycation, angka pemesanan meningkat dua kali lipat dari sebelum pandemi menjadi 204% dengan tiga kota yang menjadi tujuan favorit masyarakat untuk staycation yakni area: DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Rata-rata booking dan jumlah pax dari setiap kategori yakni transportasi (termasuk penyewaan kendaraan), akomodasi, serta event baik secara daring maupun luring mengalami tren peningkatan dan persentase pembatalan mengalami penurunan.
Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk bepergian ataupun berwisata mulai pulih ke arah yang lebih positif.
Optimisme terhadap pertumbuhan industri pariwisata Indonesia juga dikemukakan oleh Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, “Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam menjaga ekosistem pariwisata sehingga terus bertahan dari berbagai tantangan yang mungkin hadir di 2023, serta di saat yang sama berkembang dan bersiap untuk peningkatan animo pariwisata. Selain meluncurkan berbagai program promo yang bertujuan untuk menambah minat masyarakat untuk berwisata, kami juga terus bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mendukung berbagai program Pemerintah, khususnya program pemberdayaan bagi pelaku usaha wisata dan program yang berbasis riset, sehingga upaya pemulihan serta pertumbuhan industri pariwisata dapat tercapai dengan lebih solid.”
Turut bergabung memberikan paparan dalam kegiatan webinar nasional ini adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani yang menyampaikan materi mengenai New Paradigm of Indonesian Tourism. Challenges and Opportunities to Improve the Quality of the Tourism Industry, Addin Maulana sebagai Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Ekonomi, Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN dalam materinya yakni New Paradigm of Indonesian Tourism. Challenges and Opportunities to Improve the Quality of the Tourism Industry, serta Tauhid Ahmad selaku Pengamat Ekonomi INDEF yang memaparkan mengenai Economic Review 2022 and Outlook 2023 dalam materinya.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani dalam materinya mengatakan, “Tren konsumen kini menunjukkan bahwa wisatawan lebih cenderung memilih destinasi Local Before Global, maraknya layanan touchless service, mengutamakan unsur kesehatan dan keamanan, dan meningkatnya kesadaran akan sustainability. Expedia memprediksi bahwa kualitas akan menjadi pendorong utama keputusan perjalanan, baik terkait mindfulness, sensation-seeking, culture immersion, atau pengaturan akomodasi maupun perjalanan yang berkualitas. Tren global menunjukkan pemulihan pariwisata sudah mencapai 65% dari sebelum pandemi, diperkirakan jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan internasional dari Januari sampai September 2022 mencapai lebih dari dua kali lipat di periode yang sama di tahun 2021. Perlunya fokus dan prioritas dalam meningkatkan indikator atau pilar yang menjadi kelemahan untuk meningkatkan Quality Tourism di Indonesia.”
Kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya perlu didukung dengan strategi yang matang dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah, pihak swasta, juga berbagai pelaku industri.
Bentuk inisiatif dan kemitraan dari segala sektor dan faktor memiliki peran penting guna mendorong pendekatan inklusif dan holistik dengan mengedepankan inovasi, digitalisasi, dan modalitas budaya sebagai kunci pokok akselerasi pemulihan ekosistem pariwisata.
“Saya harap kita bisa tetap optimis, karena masih banyak pasar yang bisa garap di pariwisata. Semoga kolaborasi ini merupakan sebuah awal yang baru dimana Kemenparekraf sebagai pemerintah dapat merumuskan kebijakan-kebijakan kedepannya melalui pemanfaatan evidence-based policy tidak hanya berdasarkan statistik resmi namun juga big data dari industri agar datanya bisa didapat lebih cepat sehingga bangkit pun lebih cepat,” tutup Addin Maulana.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait