Awas Tertipu Saat Cari Pekerjaan, Simak 6 Tips Membedakan Lowongan Kerja Palsu atau Asli

Melati Pratiwi
Awas Tertipu Saat Cari Pekerjaan, Simak 6 Tips Membedakan Lowongan Kerja Palsu atau Asli. Foto ilustrasi: Freepik/yanalya

DEPOK, iNewsDepok.id - Seseorang yang membutuhkan pekerjaan seringkali tidak teliti dalam melihat lowongan kerja yang ada, palsu atau asli. Saking ingin kerja, mereka terkadang tertipu dengan lowongan kerja palsu.

JobStreet mengungkapkan peningkatan jumlah lowongan kerja berpotensi terjadi peningkatan lowongan kerja palsu. Data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan ada peningkatan sebesar 1,87 persen lowongan kerja baru pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2021.

Mengapa orang yang membutuhkan pekerjaan bisa tertipu dengan lowongan kerja palsu?

Menurut Varun Mehta, Managing Director JobStreet Indonesia, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan secara psikologis cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi.

“Situasi ini pun dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu,” ungkap Varun dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Senin (5/12/2022).

Selain itu, Varun mengungkapkan hal ini juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain.

“Oleh karena itu, para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan,” kata Varun.

Lantas bagaimana membedakan antara lowongan kerja asli dengan lowongan kerja palsu? Simak 6 tips berikut ini agar terhindar dari lowongan kerja palsu:

  1. Waspada terhadap lowongan pekerjaan yang terlalu bagus

Lowongan pekerjaan yang terlalu bagus justru harus diwaspadai. Misalnya, dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun. Namun, beberapa 'tawaran pekerjaan' ini bisa jadi penipuan.

Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.

  1. Perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan

Harus diperhatikan apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan.

Biasanya, oknum perusahaan palsu akan memilih nama domain yang mirip dengan domain asli, bahkan menyiapkan konten serupa untuk meyakinkan Anda. Perhatikan kembali apakah ada salah penulisan pada nama perusahaan atau tidak.

  1. Perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial

Jika ada seorang perekrut menghubungi Anda melalui media sosial, sebaiknya Anda sudah lebih skeptis. Pasalnya, perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, yang mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

  1. Anda mendapatkan tawaran pekerjaan instan—tanpa surat lamaran

Jika seseorang menghubungi Anda secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah proses lamaran kerja yang lengkap, meliputi penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal.

  1. Perekrut pekerjaan menanyakan informasi pribadi Anda

Perekrut pekerjaan nyata hanya tertarik pada hal-hal seperti pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar.

Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial. Anda hanya boleh memberikan informasi pribadi ini setelah perusahaan mempekerjakan kamu.

  1. Perekrut meminta uang dari Anda

Bila ada atasan yang meminta uang Anda adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika Anda harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar lowongan itu palsu.

Ketika Anda menemukan kasus-kasus penipuan seperti itu, laporkan ke pihak yang berwenang sehingga mereka berhenti melakukan penipuan kepada lebih banyak orang.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network