Sanksi ke Rusia Ancam Jerman Lewati Natal Tanpa Dekorasi

Benedict J. C. Pietersz
Spesies birch putih (Betula spp.) secara tradisional merupakan pohon penting bagi masyarakat Rusia. Mereka tumbuh di seluruh wilayah Rusia yang luas dan digunakan untuk berbagai tujuan. Foto: Ils

JAKARTA, iNewsDepok.id - Sebuah pabrik dekorasi Natal di negara bagian Saxony, Jerman, kemungkinan akan tutup karena sanksi terhadap kayu Rusia.

Perusahaan tersebut mengkhususkan diri dalam 'schwibbogen', lengkungan kayu berukir tradisional dengan tema Natal yang digunakan sebagai tempat lilin.

Menurut laporan oleh Bild, perusahaan, yang telah memproduksi dekorasi ini selama 30 tahun, telah melihat stok gudangnya menyusut sejak larangan Uni Eropa terhadap kayu dan produk kayu Rusia mulai berlaku awal tahun ini.

Pemilik perusahaan, Katja Taulin, mengatakan kepada outlet berita bahwa perusahaannya biasanya membuat dekorasi sepanjang tahun, pekerjaan sekarang hanya dilakukan dengan pesanan khusus, dan dia harus menaikkan harga karena kurangnya pasokan.

“Sejak musim panas kami berhenti menerima kayu lapis birch Rusia, yang pangsa pasarnya (sebelum sanksi) adalah 93%... Seperti semua rekan kami, kami telah berusaha mencari tahu selama berbulan-bulan bagaimana kami dapat mengganti kayu Rusia. Tapi itu sia-sia,” kata Taulin, seperti dikutip dari Russia Today, seraya menambahkan bahwa kualitas alternatif bahan baku Rusia tidak sesuai.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sanksi ini merugikan kami dan negara kami,” tambah Taulin.

Brussel memberikan sanksi kepada kayu Rusia pada 9 April, dengan masa transisi yang berlangsung hingga Juli untuk perusahaan yang kontrak impornya ditandatangani sebelum tanggal tersebut. Pembatasan menargetkan kayu dan produk kayu, arang, pulp kayu, kardus, serta furnitur kayu dan bagian furnitur. Namun, menurut regulator hutan Rusia Roslesinorg, negara tersebut dapat terus menjual produk kayu ke UE melalui negara ketiga.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network