BANDUNG, iNews.id - Kunci terciptanya persatuan dan kesatuan Indonesia adalah rasa persaudaraan tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras dan golongan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH menegaskan hal tersebut saat penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Sinergisitas Pencegahan Tindak Pidana Terorisme antara BNPT RI dengan Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) di Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung, Jawa Barat pada Senin (31/10).
"Dengan semangat persaudaran sejati maka ikhtiar kita untuk dapat menyongsong Indonesia emas tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras, golongan bisa tercapai" ungkap Boy Rafli Amar
Menurut Boy Indonesia berbeda dengan negara lainnya karena Indonesia begitu beragam sehingga perbedaan merupakan suatu yang menguatkan bukan menjadi permasalahan.
Karena itu Kepala BNPT RI mengatakan membangun persaudaraan sejati merupakan kewajiban seluruh umat beragama.
"Sebagai warga negara kita diajarkan untuk bertoleransi, diajarkan untuk menghargai perbedaan dalam beragama. Tidak ada keraguan hidup berdampingan secara damai," kata Kepala BNPT RI.
Pria asal Sumatera Barat ini menegaskan tanpa ada persaudaraan sejati, maka mustahil tercipta suatu persatuan dan kesatuan, mustahil adanya sebuah semangat gotong royong dalam membangun bangsa ini.
Sementara itu, Ketua Umum BAMAG Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (LKKI) Provinsi Jawa Barat, Agus Susanto menuturkan bahwa umat Kristen gereja diharapkan terlibat aktif dalam pencegahan tindak pidana terorisme dan radikalisme guna menciptakan Indonesia yang damai.
"Umat kristen gereja dilibatkan secara aktif dalam yang namanya soft approach deradikalisasi. Pendekatan yang santai, yang lunak," jelas Agus Susanto.
Agus mengapresiasi langkah BNPT RI karena untuk pertama kali sejak Indonesia merdeka, umat Kristen gereja dilibatkan dalam konsep pencegahan radikalisme dan hal ini akan menjadi saksi sejarah.
Kegiatan bersama BAMAG ini merupakan salah satu bentuk nyata BNPT RI dalam membangun kebijakan penanggulangan terorisme tahun 2022 dengan konsep pentahelix. Melalui konsep ini dilaksanakan kerjasama dan kolaborasi secara multipihak yang melibatkan seluruh unsur pemerintah dan juga masyarakat.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait