JAKARTA, iNewsDepok.id - Umaro Mokhtar Sissoco Embalo, presiden Guinea-Bissau, mengklaim pada Selasa (27/10/2022) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memintanya untuk menyampaikan "pesan" kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang pentingnya "dialog langsung" antara Moskow dan Kiev. Embalo mengungkapkan hal ini pada konferensi pers bersama dengan Zelensky di Kiev, satu hari setelah pertemuannya dengan Putin.
“Saudaraku tersayang, kemarin saya berada di Rusia bersama Presiden [Vladimir] Putin, yang meminta saya untuk memberi Anda pesan, untuk berbicara dengan Anda, mengingat dialog langsung sangat penting untuk tindakan bersama kita di masa depan,” kata Embalo.
Sebuah video konferensi pers diterbitkan di saluran Telegram Zelensky, dengan pernyataan Embalo diterjemahkan ke dalam bahasa Ukraina. Presiden Guinea-Bissau juga mengungkapkan bahwa dia melihat dirinya sebagai “pembawa impuls tertentu” dengan berkontribusi pada pemulihan hubungan antara Rusia dan Ukraina.
Sebelum pertemuannya dengan Zelensky, Embalo mengatakan kepada wartawan bahwa dia menemukan Putin “sangat terbuka untuk bernegosiasi dengan Presiden Zelensky” dan bahwa dia berharap “untuk menyampaikan niat baik ini” kepada pemimpin Ukraina.
Zelensky, menanggapi pernyataan Embalo pada konferensi pers, mengatakan bahwa untuk membangun jembatan antar negara, “seseorang tidak boleh meledakkan infrastruktur,” seperti dikutip dari Russia Today.
Zelensky tampaknya merujuk pada serangan terhadap pembangkit listrik Ukraina yang diluncurkan oleh Rusia pada 10 Oktober dalam apa yang digambarkan Moskow sebagai pembalasan atas "serangan teroris" Kiev di Jembatan Krimea. Pemimpin Ukraina itu juga mengatakan bahwa setiap percakapan melibatkan rasa hormat satu negara terhadap negara lain, mulai dari menghormati “integritas teritorial, kedaulatan, dan perbatasannya.”
Awal bulan ini, Putin mengutip penolakan Ukraina untuk berbicara sebagai alasan di balik tidak adanya negosiasi antara kedua negara. Dia juga mencatat bahwa selama pembicaraan yang dimediasi Türkiye pada akhir Maret, Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan awal, tetapi segera setelah pasukan Rusia ditarik kembali dari Kiev, “kepemimpinan di Kiev kehilangan semua keinginan untuk melakukan pembicaraan.”
Pernyataan Putin datang segera setelah Zelensky menandatangani dekrit yang melarang negosiasi apa pun dengannya dan mengatakan Ukraina hanya akan berbicara dengan Rusia ketika memiliki presiden yang berbeda. Pemimpin Ukraina telah berulang kali menyatakan bahwa satu-satunya tujuannya dalam konflik adalah untuk mengalahkan Rusia di medan perang dan untuk merebut kembali kendali atas semua wilayah yang diyakini Kiev berada di bawah kedaulatannya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait