JAKARTA, iNewsDepok.id – Provinsi Jawa Timur merupakan penyangga hewan ternak terbesar di Indonesia. Hasil produksi daging sapi di Jawa Timur mencapai 93.303 ton pada 2021. Jumlahnya setara dengan 27,36% dari total pasokan sapi potong di tanah air.
Sementara untuk sapi perah, dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51%-nya berasal dari Provinsi Jawa Timur yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia.
“Jawa Timur sebagai penyangga hewan ternak nasional, memiliki peran yang sangat penting sehingga jika ada goncangan sedikit saja seperti wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) kemarin, maka akan terjadi goncangan di seluruh Indonesia,” ungkap Ir. Indyah Aryani, MM., Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Rabu, 31 Agustus 2022.
Dr. Ir. Jumadi, M.MT, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur mengatakan, Jawa Timur merupakan provinsi agribisnis yang menjadi lumbung pangan dan gudang ternak nasional.
“Wabah PMK telah memberikan dampak yang signifikan pada produksi sapi perah dan perekonomian peternak. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi wabah ini tentu perlu didukung kolaborasi dan peran seluruh pihak. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi program KSG (Kemitraan Sapi Perah Greenfields) dari Greenfields yang menargetkan untuk kembali membangkitkan peranan para peternak rakyat dalam menopang ketahanan susu nasional melalui sejumlah inisiatif. Diharapkan kolaborasi dan sinergi lebih lanjut antara Greenfields dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lainnya, sehingga bersama-sama kita dapat membantu meringankan permasalahan wabah PMK dan memulihkan kembali semangat peternak serta produktivitas sapi perah, khususnya di Jawa Timur,” paparnya.
Semakin menegaskan komitmen ekstranya untuk senantiasa bertumbuh dan berkembang bersama para peternak sapi perah lokal dalam berbagai kondisi, PT Greenfields Dairy Indonesia, integrated dairy farm yang memproduksi susu segar terbesar di Indonesia, melakukan beberapa langkah seperti; melaksanakan rangkaian pendampingan kepada mitra peternak, antara lain; upaya sosialisasi dan terus mengingatkan peternak untuk tidak menjual atau membeli sapi dari luar daerah, mendistribusikan banner edukasi PMK, melakukan penyemprotan disinfektan, membagikan disinfektan, hingga menyusun sejumlah langkah mitigasi untuk melindungi aktivitas harian para peternak.
Selain itu, KSG juga memberikan subsidi kepemilikan sapi perah sebanyak 50 ekor dengan persyaratan ringan, sebagai langkah jitu untuk mendorong produktivitas para peternak susu sapi lokal.
Dalam kesempatan ini, Greenfields juga meresmikan salah satu fasilitas unggulan dari KSG, yaitu tempat penampungan susu atau milk collection center (MCC) yang ketiga di daerah Pijiombo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. MCC adalah fasilitas penting yang mengatur seluruh proses penanganan susu segar dari para mitra peternak, mulai dari pengujian, analisa, pendinginan hingga proses pengiriman susu ke pabrik atau pembeli.
“Kami selalu menjamin terjaganya kesegaran dan kualitas seluruh produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga tiba di tangan konsumen. Lebih dari itu, kami juga memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian dan industri susu melalui program KSG yang diinisiasi sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal di sekitar area dua peternakan kami yang berlokasi di Malang dan Blitar,” terang Heru Setyo Prabowo, Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait