get app
inews
Aa Read Next : Ridwan Kamil Ungkap Kisah Haru di Balik Sepatu Spanyol Permintaan Eril

Seperti Ini Bendungan Engelhalde, Tempat Jenazah Eril Ditemukan

Jum'at, 10 Juni 2022 | 08:59 WIB
header img
Bendungan Engehalde, Bern, Swiss. Foto: Seniorbern

DEPOK, iNewsDepok.id - Jenazah putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril akhirnya ditemukan di Bendungan Engehalde, Swiss. Saat ditemukan, Eril sudah tidak bernyawa pada Kamis pagi waktu setempat.

Kepolisian Bern, Swiss menemukan jenazah Eril setelah melakukan pencarian selama 14 hari atau dua minggu.

Titik terang ditemukannya Eril berdasarkan informasi Duta Besar (Dubes) RI untuk Swiss, Muliaman Hadad. Kepolisian Bern menemukan jasad seorang pria sekira pukul 06.50 pagi waktu Swiss atau 11.50 WIB.

Sebagai informasi, Bendungan Engehalde sudah berusia sekitar 113 tahun. Bendungan ini pertama kali dibangun pada tanggal 1 November 1909.

Bendungan yang berada di Wehrweg, 3014 Bern, Swiss, merupakan bagian dari Pembangkit listrik Felsenau (Krafwerk Felsenau) yang berlokasi di Felsenaustrasse 47,3004 Bern.

Bendungan Engehalde dan pembangkit listrik Felsenau didesain sedemikian rupa memanfaatkan kontur Sungai Aare yang berkelok di semenanjung Enge. Bendungan ini dibangun untuk menahan aliran Sungai Aare dan airnya di saluran ke turbin listrik di Felsenau melalui bawah Semenanjung Enge.

Sebanyak 100 meter kubik air per detik mengalir dari Bendungan Engehalde melalui terowongan sepanjang 550 meter ke pembangkit listrik Felsenau. Sedangkan air yang tersisa mengalir sepanjang sungai Aare mengelilingi sekitar semenanjung Enge sepanjang 9 km.

Bendungan Engehalde dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga air sisa yang mulai beroperasi pada tahun 1998 dan menggunakan laju aliran sisa yang ditentukan sebesar 12 meter kubik per detik. Outputnya adalah 460 kW, yang cukup untuk memasok hampir 700 rumah tangga.

Pembangunan pembangkit listrik Felsenau dan Bendungan Engehalde erat kaitannya dengan pabrik pemintalan (Spinnerei) Felsenau yang memiliki konsesi air dan berencana membangun pembangkit listrik alih-alih sistem turbin mekanis dengan memanfaatkan tenaga air dari Sungai Aare, demikian dilansir dari Seniorbern.

Namun, pabrik pemintalan itu mengalami resesi keuangan imbas depresi besar (1873–1896). Setelah perselisihan hukum yang panjang dengan kota Bern, Spinnerei menyerahkan hak penggunaan air ke kota pada tahun 1906.

Alhasil, rentang tahun 1907 dan 1910 Bern akhirnya membangun terowongan baru dan pembangkit listrik.

Konsekuensinya mereka wajib memasok pabrik pemintalan dengan 800 kilowatt listrik atau sekitar 20 persen dari produksi secara cuma-cuma alias gratis dalam jangka waktu yang tidak ditentukan dan mengompensasi tanah yang diserahkan.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut