Yuk Cermati, 5 Tren AI Ini Akan Dorong Transformasi Bisnis Asia Pasifik pada Tahun 2026

JAKARTA, iNews Depok.id — 5 tren Artificial Intelegence (AI) diproyeksikan menjadi pendorong utama transformasi bisnis di Asia Pasifik pada 2026.

Hal tersebut dipaparkan Catherine Lian, General Manager & Technology Leader IBM ASEAN seperti dikutip iNews Depok, Sabtu (13/12/2025). 

Baca Juga

Canggih Parah! Tirai Buka Sendiri, Lampu Menyala Otomatis Berkat AI Greenpark

Dalam IBM 2025 Year End Media Briefing di Jakarta, Catherine Lian menyebut AI kini memasuki fase kritis, bukan lagi eksperimen, tetapi fondasi strategi bisnis.

5 Tren AI di 2026

1. Sovereign AI dan Kedaulatan Digital

Baca Juga

Manfaatkan AI untuk Pembangunan Manusia: UNDP, BAPPENAS, dan DEN Gelar Dialog

Ketegangan geopolitik mendorong negara dan industri menerapkan sovereign AI untuk menjaga kendali atas data dan infrastruktur.

IBM mencatat: 80% organisasi multinasional Asia Pasifik akan menerapkan strategi kedaulatan data pada 2027.

Pasar sovereign cloud regional tumbuh 4,5 kali lipat hingga 2028.

Baca Juga

Ini Risiko Penggunaan Scan Retina pada Aplikasi World App, Menurut Pakar AI UI

Organisasi disarankan mengadopsi hybrid cloud, membangun kemitraan strategis, dan meningkatkan kompetensi talenta digital.

2. AI sebagai Penggerak Pertumbuhan

AI diproyeksikan menjadi mesin pencipta pendapatan baru. Studi IBM menunjukkan 95% eksekutif global berharap GenAI menghasilkan revenue. Roadmap transformasi, peningkatan keterampilan talenta, dan evaluasi ulang model bisnis menjadi langkah kunci.

Baca Juga

Ogah Pakai AI, Ayam Bang Dava Kolaborasi dengan Anak Panti Asuhan Desain Kemasan

3. Era AI Agentik

Tahun 2026 diprediksi menjadi fase adopsi besar-besaran agen AI otonom. Namun kesiapan masih terbatas—hanya sepertiga organisasi memiliki arsitektur yang cukup terbuka dan aman. 

IBM menekankan perlunya uji coba skala kecil, integrasi keamanan sejak awal, dan pendekatan berbasis alur kerja.

Baca Juga

Codeavour: Lahirkan Talenta Muda Coding dan AI Kelas Dunia dari Indonesia

4. AI yang Dapat Dipercaya

Kepercayaan menjadi faktor penentu. 95% eksekutif menilai kepercayaan konsumen menentukan keberhasilan produk berbasis AI.

2/3 konsumen akan berpindah brand jika penggunaan AI tidak transparan.

Transparansi, kontrol data, dan melibatkan pelanggan sejak tahap uji coba merupakan praktik terbaik dalam pengembangan AI.

5. Quantum Advantage

Komputasi kuantum semakin mendekati fase “keunggulan kuantum”. Kolaborasi ekosistem menjadi kunci—79% eksekutif menyatakan kemitraan mempercepat adopsi teknologi. 

Organisasi diimbau mulai mengidentifikasi peluang kuantum dan membangun kemitraan inovatif.

Dalam pernyataannya, Catherine menegaskan:

“Sovereign AI akan menjadi kunci, AI Agentik mempercepat industri, dan kepercayaan pelanggan adalah aset tertinggi. 

"IBM akan terus mengembangkan teknologi untuk membantu organisasi melangkah ke tahap nilai bisnis berikutnya," pungkas Catherine. 

Editor : M Mahfud