Setahun Prabowo-Gibran: Ekonomi Melejit dan Diplomasi Mendunia
JAKARTA, iNewsDepok.id – Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai momentum penting yang membawa Indonesia menuju kemandirian dan kesejahteraan. Selain sukses domestik, era ini juga menandai babak baru diplomasi Indonesia yang lebih aktif dan berpengaruh di kancah global.
Hasil nyata dari kebijakan tersebut diungkap oleh sejumlah pakar dalam sebuah dialog di Jakarta, Jumat (17/10).
Pakar Hubungan Internasional sekaligus Guru Besar Universitas Kristen Indonesia (UKI), Prof. Angel Damayanti, Ph.D., menyoroti capaian diplomasi ekonomi. Menurutnya, kunjungan Presiden Prabowo ke berbagai negara mitra strategis di awal masa jabatannya telah membuahkan hasil konkret.
“Kunjungan ke sejumlah negara di awal-awal beliau menjabat ternyata menghasilkan dampak positif buat Indonesia, karena kita bisa mendapatkan kurang lebih Rp380 triliun investasi asing,” kata Prof. Angel.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo berhasil menyeimbangkan diplomasi ekonomi dengan diplomasi perdamaian. Hal ini ditekankan kembali dalam Sidang Majelis Umum PBB dan KTT Perdamaian Gaza. Solusi dua negara (Two State Solution) yang digagas Prabowo menunjukkan sikap adil Indonesia.
"Kita dukung kemerdekaan Palestina di satu sisi, tapi di sisi lain juga kita terbuka untuk arah pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel,” jelas Prof. Angel.
Undangan khusus bagi Presiden Prabowo untuk berpidato di forum internasional, menurutnya, adalah bukti pengakuan dunia terhadap kekuatan diplomasi Indonesia.
Dari sisi ekonomi domestik, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas YARSI, Prof. Dr. Perdana Wahyu, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen. Angka ini dinilai "sangat luar biasa" di tengah ketidakpastian global.
Prestasi lain yang disorot adalah penurunan angka kemiskinan menjadi 8,47 persen per Maret 2025. “Ini diklaim sebagai angka pengangguran terendah sejak krisis 1998, pertarungan Indonesia melawan kemiskinan ini mencapai puncaknya,” ungkap Prof. Perdana. Capaian ini, termasuk kestabilan APBN, menunjukkan fondasi fiskal nasional yang kuat.
Fokus pada Swasembada Pangan dan Perempuan
Sementara itu, Ekonom Senior Drajad Wibowo menyoroti langkah nyata pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan.
“Program swasembada pangan di era Presiden Prabowo mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi setelah aturan-aturan yang berbelit disederhanakan agar penyalurannya lebih cepat dan tepat sasaran,” tutur Drajad.
Pemerintah juga memberikan perhatian besar pada pemberdayaan ekonomi perempuan, dengan mencatat 15 juta nasabah perempuan kini mendapatkan akses pembiayaan untuk mengembangkan usaha.
Drajad menambahkan, ekonomi kerakyatan terus tumbuh melalui program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis, program magang nasional, dan Koperasi Desa Merah Putih.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta