get app
inews
Aa Text
Read Next : Dibilang Jangan Telat! Dalam 4,5 Jam 2 Juta Sel Otak Pasien Stroke Musnah

Jantung Bukan Sekadar Pompa! Siloam TB Simatupang Ungkap Bahaya Aritmia dan Hadirkan Inovasi Pertama

Selasa, 30 September 2025 | 20:03 WIB
header img
Siloam Hospitals TB Simatupang (SHTBS) menggelar edukasi peran jantung dan inovasi penanganannya disampaikan Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi SHTBS pada Selasa 30 September 2025. Foto: Vitrianda

JAKARTA, iNewsDepok.id –  Peringatan Hari Jantung Sedunia 29 September menjadi momen penting bagi Siloam Hospitals TB Simatupang (SHTBS) untuk menegaskan komitmennya sebagai pusat layanan terpadu (holistik) untuk jantung, otak, ginjal, dan paru-paru. SHTBS menekankan bahwa gangguan pada jantung secara langsung memengaruhi kesehatan organ lain, termasuk pada kondisi khusus seperti kehamilan, diabetes, dan obesitas.

Penjelasan mendalam mengenai peran jantung dan inovasi penanganannya disampaikan langsung oleh Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi SHTBS di Auditorium Siloam Hospitals TB Simatupang pada Selasa 30 September 2025.

Ancaman Senyap Aritmia: Pintu Gerbang Menuju Stroke

Prof. Yoga Yuniadi mengingatkan bahwa peran jantung jauh lebih besar dari sekadar memompa darah. Gangguan irama jantung, atau aritmia, menjadi salah satu ancaman kesehatan yang paling serius.

"Gangguan irama jantung atau aritmia adalah kelainan pada frekuensi dan keteraturan laju jantung. Atrial Fibrilasi (AF) adalah salah satu aritmia yang paling berisiko menjadi penyebab stroke," jelas Prof. Yoga Yuniadi.

Ia meminta masyarakat agar tidak meremehkan gejala aritmia, bahkan yang ringan. AF dapat memicu pembentukan gumpalan darah di jantung yang kemudian bergerak (emboli), menyumbat pembuluh darah di otak, dan menyebabkan stroke.

Terobosan Inovasi: Ablasi Generasi Baru Hingga Tindakan Perintis

SHTBS menunjukkan kepemimpinan dalam penanganan aritmia melalui serangkaian inovasi yang mengedepankan teknologi terkini dan pendekatan multidisipliner:

CNA, yang Pertama di Indonesia: SHTBS berhasil melakukan tindakan perintis Cardio Neuro Ablation (CNA). Tindakan ini ditujukan bagi pasien yang sering pingsan (syncope) akibat aktivitas saraf vagus yang berlebihan, mencerminkan kuatnya kolaborasi antara spesialis Jantung dan Saraf (Neurologi).

Standar Baru Ablasi (PFA): Untuk kasus aritmia, SHTBS kini menggunakan Ablasi dengan PFA (Pulse Field Ablation), teknologi terkini yang menjadi standar tatalaksana.

Pencegahan Stroke Non-Bedah: SHTBS juga melakukan tindakan Penutupan Kuping Jantung (Left Atrial Appendage) secara non-bedah untuk meningkatkan efektivitas pencegahan stroke pada pasien AF.

Solusi untuk Hipertensi Membandel Segera Hadir

Tak berhenti di situ, Prof. Yoga Yuniadi juga mengumumkan rencana layanan baru yang akan segera diluncurkan, yaitu Renal Denervation.

"Layanan baru ini bisa menjadi pilihan bagi pasien dengan hipertensi yang membandel," katanya. Tindakan ini dikhususkan bagi pasien yang tekanan darahnya sulit dikontrol meski sudah mengonsumsi 3 hingga 5 jenis obat anti-hipertensi.

Kolaborasi multidisipliner SHTBS sangat ditekankan, mengingat adanya hubungan erat antar organ. dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH, menyoroti bahwa Gagal Jantung dapat merusak Ginjal karena suplai darah dan nutrisi ke ginjal tidak memadai. Kerusakan ini meningkatkan risiko komplikasi jantung pada pasien penyakit ginjal kronis.

Komitmen SHTBS terhadap standar penanganan terbaik dibuktikan pula dengan perolehan penghargaan tertinggi World Stroke Organization (WSO) Angel Awards Diamond Status secara konsisten sejak tahun 2022, menunjukkan kecepatan dan ketepatan penanganan stroke yang diakui dunia.

Untuk meningkatkan kesadaran publik, SHTBS juga menggelar 7 seri talkshow "Heart & Friends" di media sosial, membahas tuntas hubungan jantung dengan berbagai organ dan kondisi kesehatan lainnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut