get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Petugas Damkar Padamkan Kebakaran Glodok Plaza: Dengar Bisikan Gaib dan Temukan Alquran Utuh

Kolaborasi Kemendikdasmen dan BMM Hadirkan Kemudahan Belajar Alquran untuk Teman Tuli

Jum'at, 26 September 2025 | 13:47 WIB
header img
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) mengadakan Training of Trainer (ToT) Alquran Isyarat pada 23-24 September 2025. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - Untuk memperluas akses pembelajaran Alquran bagi penyandang disabilitas rungu atau teman tuli, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) mengadakan Training of Trainer (ToT) Alquran Isyarat pada 23-24 September.

Kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta—mayoritas adalah teman tuli dan guru SLB—bertujuan melahirkan tenaga pendidik dan relawan yang kompeten. Dengan metode isyarat, diharapkan semakin banyak teman tuli yang dapat merasakan manfaat membaca Alquran

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, menyambut baik inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya mewujudkan literasi Al-Qur’an yang mudah dan ramah bagi disabilitas.

“Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Kami berkomitmen memberikan layanan pendidikan khusus bagi penyandang disabilitas, tidak hanya pengetahuan umum, tetapi juga pembelajaran Alquran ,” ujar Prof. Mu’ti pada 24 September.

Beliau juga menambahkan bahwa penelitian menunjukkan membaca dan menghafal Alquran dapat meningkatkan daya ingat. Oleh karena itu, pendidikan Al-Qur’an menjadi pondasi penting untuk mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak baik.

Program Isyarat Hijaiyah Pertama di Dunia

Program Al-Qur’an Isyarat ini digagas oleh Kementerian Agama dan diklaim sebagai yang pertama di dunia. Jika sebelumnya isyarat hanya digunakan untuk terjemahan, sejak tahun 2022 Kemenag telah menggunakan bahasa isyarat dalam bentuk huruf Arab (hijaiyah).

Galeh Pujonegoro, Direktur Wakaf dan CSR BMM, menyatakan, pelaksanaan program ini adalah wujud nyata firman Allah yang menyatakan bahwa Alquran dijadikan mudah untuk semua orang. "BMM, bekerja sama dengan LPMQ Kemenag, fokus membuka akses ini mengingat program ini masih baru dan pengajarnya terbatas," kata dia.

Dalam ToT, peserta dibekali materi lengkap, meliputi: Pemahaman metode Al-Qur’an Isyarat yang sesuai kaidah. Teknik komunikasi yang efektif dengan disabilitas rungu.Lalu, Materi pengajaran interaktif.

Mereka juga menerima media ajar penting, seperti buku pedoman, buku panduan, Juz Amma Isyarat, dan dua jilid Alquran Isyarat lengkap (juz 1-15 dan juz 16-30).

Harapan Meluas hingga MTQ Nasional

Kolaborasi Kemendikdasmen dan BMM ini bertujuan menciptakan ekosistem pembelajaran Al-Qur’an yang inklusif.

Galeh Pujonegoro berharap para peserta ToT dapat menjadi penggerak yang meluaskan Alquran Isyarat, sehingga dapat melahirkan lebih banyak pengajar di seluruh Indonesia.

“Ini adalah upaya kita mewujudkan pilar ke-4 SDG’s: Pendidikan Berkualitas untuk Semua. Ke depannya, kami juga akan mengupayakan agar membaca Al-Qur’an Isyarat ini dapat dilombakan dalam ajang MTQ Nasional,” tutup Galeh.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut