JAKARTA, iNewsDepok.id - Berpuasa di bulan Ramadan memiliki sejumlah manfaat. Manfaat tersebut akan diperoleh bila seseorang menjalani pola makan yang sehat saat sahur dan berbuka puasa.
Adapun manfaat puasa antara lain menjaga kadar glukosa darah, menurunkan kadar LDL (Low-density lipoprotein/kolesterol jahat), menjaga tekanan darah, membantu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 6-10 persen dan diastolik 3,8- 10 persen pada pasien hipertensi.
BACA JUGA:
Menjaga Kesehatan Saat Ramadan, Ini Pola Makan Sehat Saat Sahur dan Berbuka
Menurut Dr. dr Fiastuti Witjaksono M.Sc., M.S., Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari RS Cipto Mangunkusumo, sahur hanya dengan meminum teh manis tidak cukup jika ingin mendapatkan manfaat optimal dari berpuasa selama bulan Ramadan.
"Saya sering menemukan orang yang sahur hanya minum teh biar gampang, malas bangunnya, mengunyah makanan tengah malam. Itu tidak boleh dilakukan kalau kita mau mendapatkan manfaat yang optimal saat puasa Ramadhan," kata dr. Fiastuti dalam sebuah acara daring beberapa waktu lalu, dikutip Sabtu (2/4/2022).
Dokter yang bergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia mengatakan saat sahur sebagai awal dari puasa Ramadhan, seseorang membutuhkan jumlah asupan makanan dan minuman yang cukup dan lengkap.
Artinya, makanan harus mengandung sumber karbohidrat seperti nasi, oat, kentang atau bihun, Lalu, protein seperti ikan, ayam, telur, tahu dan tempe dan sedikit minyak untuk menimbulkan rasa enak pada makanan.
BACA JUGA:
Mencegah Kolesterol Naik di Bulan Puasa dengan Jalani Pola Makan Seperti Ini
Selain itu, sebaiknya ada sayur dan buah tinggi serat untuk menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.
"Kuncinya (buah dan sayur) supaya tidak kelaparan, haus, perbanyak konsumsi sayur dan buah," kata dr. Fiastuti.
Di samping itu, juga perlu meminum air sekitar 2-3 gelas yang boleh dikombinasikan dengan susu sebagai salah satu pangan fungsional yang bermanfaat untuk tubuh antara lain sumber karbohidrat, laktosa, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Susu juga sebagai sumber kalsium yang terbaik yakni sekitar 300-600 miligram. Minum dua gelas susu selain memenuhi cairan dan protein juga kalsium sehingga mencegah osteoporosis.
Sementara saat berbuka puasa, sebaiknya menyantap makanan manis seperti kurma, kolak dan koktail buah sebanyak satu porsi sehingga tak berlebihan agar kadar glukosa darah tak tiba-tiba melonjak naik melebihi seharusnya. Konsumsi makanan manis berlebihan juga bisa menyebabkan berat badan naik.
"Makanan manis cukup satu porsi, tidak berlebihan. Tidak boleh sejak buka hingga mau tidur terus saja makan makanan manis karena menyebabkan kadar glukosa darah meningkat," jelas dr. Fiastuti.
BACA JUGA:
Selama Ramadan Manfaatkan Promo FUNtaSIX dari Ruparupa.com untuk Berbelanja
Selama 14 jam berpuasa, kadar glukosa darah bisa menjadi turun walaupun masih normal. Karena itulah, biasanya saat awal-awal puasa, dalam 1-3 hari pertama, pada pukul 16.00, seseorang sudah mulai agak lapar, haus, dan terkadang kepala agak berat.
Setelah menjalankan ibadah shalat magrib, baru bisa mulai menyantap makanan lengkap seperti saat sahur yakni mengandung karbohidrat, protein, sedikit minyak, ditambah sayur dan buah serta minum sekitar 4 gelas air sampai waktu tidur.
"Pada saat berbuka dianjurkan makan dalam porsi kecil. Lambung sudah 14 jam tak terisi makanan, kalau langsung diisi makanan porsi besar pasti lambung kaget. Salah satu keteraturan makan saat berpuasa yakni menjaga lambung dengan mengisi porsi kecil," ucap dr. Fiastuti.
Selanjutnya, setelah shalat tarawih, masih ada kesempatan untuk makan. Bagi mereka yang menghindari peningkatan berat badan, bisa memilih camilan seperti buah potong atau salad sayuran.
BACA JUGA:
Ramadan Ini Akan Dijalani Titi Kamal dengan Lebih Meriah Sebagai Bentuk Rasa Syukur
Tetapi, untuk orang yang ingin menjaga atau meningkatkan berat badan, misalnya orang tua, maka bisa makanan padat kalori misalnya makaroni, lontong isi dan susu bagi mereka dengan risiko osteoporosis.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani