Konservasi Ciamik Danau di Walahar, Eceng Gondok dari Masalah Jadi Manfaat
Program ini tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tetapi juga mendorong pengelolaan sampah organik sebagai bagian dari strategi keberlanjutan.
Salah satu inovasi unggulan yang lahir dari kegiatan ini adalah pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku MASACO (Membran Selulosa Eceng Gondok), sebuah terobosan berbasis sumber daya lokal yang digunakan untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat.
Inovasi ini menjadi contoh nyata antara komunitas dan ekosistem lokal mampu menghasilkan solusi yang relevan dan berdampak jangka panjang.
Salah satu pemuda penggerak perekonomian kreatif dan kepedulian lingkungan Desa Walahar, Enjang Ramdani yakin program Ngabedahkeun Walahar dan pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku MASACO dapat mendorong upaya pelestarian lingkungan serta ekonomi masyarakat.
“Selain pengembangan ekowisata di Danau Cinta, kini hadir kawasan ikonik baru bangunan Walahar. Tempat ini tidak hanya menyuguhkan wisata tetapi juga memperkenalkan inovasi energi terbarukan berupa biogas dari eceng gondok yang dimanfaatkan oleh enam tenant. Selain itu, eceng gondok juga digunakan untuk membantu menyaring air danau melalui teknologi filter MASACO, sehingga kualitas air semakin baik,” ujar Enjang.
Editor : M Mahfud