get app
inews
Aa Text
Read Next : Empat Bulan Batas Waktu: Sisi Depok Sungai Cipinang Dituntut Bersih Total dari Sampah

Wow! Aditif Oxium Racikan Anak Bangsa Bikin Sampah Plastik Tak Lagi Jadi Masalah Lingkungan

Selasa, 17 Juni 2025 | 19:22 WIB
header img
Aditif oxium membuat plastik mudah terurai mikroba ketika dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Foto: Ist

JAKARTA, iNews Depok.id - Plastik masih jadi masalah berat persampahan di dunia. Upaya untuk menghilangkan plastik sebagai kemasan masih sulit dilakukan. 

Maka solusinya adalah menghadirkan plastik yang mudah terurai mikroba ketika dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). 

Plastik yang cocok sebagai alternatif plastik konvensional adalah plastik yang telah ditambah aditif oxium yang biodegradable alias mudah terurai secara alami. 

Plastik yang dikembangkan anak bangsa Indonesia sendiri ini bisa terdegradasi di alam dalam waktu 2 sampai 5 tahun. Bandingkan dengan plastik konvensional yang memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. 

Oxium menjadi solusi jitu karena plastik terurai sempurna, tak mengendap jadi mikroplastik. 

Dengan aditif oxium, sampah plastik mudah hancur oleh faktor alam seperti sinar matahari, panas dan kelembaban. Selanjutnya potongan plastik kecil akan mudah dimakan mikroba yang berada di lingkungan

Sederet riset yang dilakukan menghasilkan temuan, plastik dengan oxium mulai mengalami perubahan struktur rantai molekul yang lebih pendek dalam beberapa bulan ketika berada di lingkungan terbuka. 

Hal ini menyebabkan peningkatan porositas dan sifat hidrofilik dari plastik, sehingga memungkinkan mikroba memecahnya lebih efektif dan mengkonsumsinya sebagai sumber makanan.

Dalam jurnal Environmental Pollutants and Bioavailability volume 34 tahun 2022, Hadiyanto dan Adianto Khoironi melakukan riset terkait efektivitas mikroalga Dunaliella Salina dalam proses biodegradasi oksium dan plastik HDPE.

Interaksi mikroalgae dan mikroplastik dievaluasi dalam dua bioreaktor kaca berukuran 1 L yang berisi D. salina dengan mikroplastik oksium dan HDPE teroksidasi dengan berbagai konsentrasi (100 mg/500 mL, 200 mg/500 mL, dan 300 mg/500 mL) selama 15 hari. 

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan gugus fungsi alkena yang lebih signifikan pada plastik oksium dibandingkan dengan plastik HDPE. Selain itu, terjadi perubahan gugus fungsi oksium dengan terbentuknya karbonil, eter, dan alkohol primer.

"Kami menemukan bahwa plastik oxium memiliki kemampuan yang lebih terurai cepat karena penambahan zat aditif biodegradable pada plastik," tulis Hadiyanto dan Adianto Khoironi dalam jurnal penelitian.

 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut