Fakta Obesitas: Ada Perbedaan Mencolok antara Pria dan Wanita, Ini Detailnya
JAKARTA, iNewsDepok.id - Obesitas menjadi perhatian serius karena potensi risikonya terhadap berbagai penyakit dan komplikasi kesehatan. Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali mengingatkan masyarakat Indonesia akan bahaya obesitas, terutama bagi mereka yang memiliki ukuran celana di atas 32.
Di Indonesia, kasus kematian akibat obesitas bukanlah hal yang jarang terjadi. Namun, banyak yang belum menyadari bahwa manifestasi obesitas pada pria dan wanita memiliki perbedaan. dr. Em Yunir, Sp.PD, KEMD, dari Perhimpunan Penyakit Dalam (PAPDI), menjelaskan beberapa perbedaan mendasar terkait obesitas pada kedua jenis kelamin.
"Ada perbedaan antara ciri-ciri obesitas pada laki-laki dan perempuan. Pada pria, penumpukan lemak cenderung lebih banyak terjadi di rongga perut, sedangkan pada wanita, lemak lebih banyak menumpuk di area panggul," ungkap dr. Em Yunir dalam sebuah acara virtual tentang obesitas.
Lebih lanjut, dr. Em Yunir menekankan bahwa penumpukan lemak di area perut, seperti yang umumnya terjadi pada pria, membawa risiko kesehatan yang lebih tinggi. Kondisi ini dapat memicu produksi hormon-hormon yang meningkatkan risiko komplikasi penyakit serius seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Selain pola penumpukan lemak, tanda obesitas juga dapat dikenali melalui pengukuran lingkar pinggang. Menurut dr. Em Yunir, seorang pria dikatakan mengalami obesitas jika lingkar pinggangnya melebihi 90 cm. Sementara itu, batasan lingkar pinggang untuk wanita yang mengalami obesitas adalah lebih dari 80 cm.
"Obesitas juga dapat dideteksi melalui lingkar pinggang. Pada laki-laki, lingkar pinggang 90 cm ke atas sudah mengindikasikan obesitas. Sedangkan pada perempuan, batasnya adalah 80 cm ke atas," jelas dr. Em Yunir.
dr. Em Yunir juga menjelaskan bahwa ketidakseimbangan antara asupan makanan dan tingkat aktivitas fisik merupakan penyebab utama terjadinya obesitas. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara kalori yang masuk dan kalori yang dikeluarkan melalui aktivitas sangat penting untuk mencegah kondisi obesitas.
"Jika asupan makanan banyak, aktivitas juga harus seimbang. Dengan keseimbangan tersebut, obesitas dapat dihindari," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta