Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Anak Muda, Kenali Gejalanya
Pendekatan Terintegrasi: Kunci Keberhasilan Pengobatan
Penanganan kanker kolorektal memerlukan pendekatan multidisipliner. Dokter bedah, onkolog, ahli radiologi, patologi, gizi, hingga konselor bekerja bersama menyusun strategi pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Operasi menjadi langkah awal untuk mengangkat bagian usus yang terdampak. Namun, untuk memastikan sel kanker benar-benar hilang, pengobatan lanjutan seperti kemoterapi, radioterapi, atau terapi target sering kali tetap dibutuhkan, tergantung stadium dan karakteristik tumor.
Teknologi terkini seperti genomic profiling juga membantu dokter memberikan terapi yang lebih personal dan efektif sesuai profil genetik pasien.
Bagaimana dengan Harapan Hidup Penderita?
Harapan hidup sangat bergantung pada stadium saat kanker ditemukan:
Stadium I: Lebih dari 90%
Stadium II: Sekitar 70–75%
Stadium III: 50–60%
Stadium IV: Sekitar 10–15%, namun bisa meningkat hingga 30% dengan terapi yang tepat
"Banyak yang mengira kanker stadium lanjut adalah vonis mati. Padahal, dengan penanganan yang tepat dan tim yang terintegrasi, peluang untuk sembuh tetap ada," ungkap Dr. Zee.
Deteksi Dini dan Gaya Hidup Sehat adalah Kunci
Meskipun skrining rutin direkomendasikan mulai usia 50 tahun, individu yang memiliki faktor risiko tinggi seperti riwayat keluarga atau gejala mencurigakan dianjurkan untuk memulai lebih awal.
Tes seperti Faecal Immunochemical Test (FIT) dan kolonoskopi terbukti efektif dalam mendeteksi kanker sebelum berkembang.
Dengan meningkatnya kasus kanker kolorektal pada generasi muda, menjaga pola makan sehat, aktif bergerak, serta kesadaran untuk melakukan pemeriksaan sejak dini menjadi langkah penting yang tak boleh diabaikan. Deteksi dini meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
Editor : M Mahfud