Stop Ketergantungan LPG Impor, Pemerintah Disarankan Tingkatkan Pembangunan Jargas

JAKARTA, iNews Depok.id – Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) perlu ditingkatkan kembali. Selain sebagai solusi mengurangi ketergantungan terhadap liquified petroleum gas (LPG) juga mendorong terwujudnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di bidang energi.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengungkapkan bahwa investasi negara dalam infrastruktur jargas perlu ditingkatkan karena memiliki manfaat strategis.
”Karena dapat mengurangi ketergantungan pada LPG impor, menghemat subsidi, dan mendukung diversifikasi energi nasional,” kata Josua kepada wartawan, Rabu (12/2/2025).
Selain investasi dari korporasi, pembangunan jargas sejauh ini masih terbatas karena pendanaannya mayoritas berasal dari APBN dan beberapa wilayah saja yang telah memiliki infrastruktur. Padahal, Josua mengungkapkan, jargas akan lebih ekonomis dibandingkan LPG.
”Dari segi biaya, jargas lebih ekonomis dibanding LPG. Berdasarkan perhitungan dalam dokumen, gas bumi memiliki biaya per MMBTU (one million British Thermal Units) lebih rendah daripada LPG dan minyak tanah, yang berarti pengalihan dari LPG ke Jargas akan menghemat pengeluaran subsidi negara,” terangnya.
Empat hal menurut Josua perlu dilakukan dalam rangka akselerasi Jargas. Pertama, saat ini pemanfaatan gas bumi masih terbatas pada kota-kota tertentu seperti Palembang, Surabaya, Sidoarjo, Depok, Tarakan, dan beberapa wilayah lain.
Perlu dilakukan perluasan infrastruktur ke wilayah perkotaan dan industri lain yang dekat dengan sumber gas yang akan menekan biaya investasi dan distribusi.
Editor : M Mahfud