get app
inews
Aa Text
Read Next : Kamera jadi Mata Penonton, Rasakan Sendiri Kengerian dalam Film Horor Berbeda "Psykopat"

Berawal dari Eksperimen POV, PSYKOPAT Ajak Penonton Nikmati Film Horor dengan Cara Beda

Jum'at, 31 Januari 2025 | 12:06 WIB
header img
Ki-ka: Stefanus Dimas Putra (Produser Film PSYKOPAT), Renaldo Samsara (Produser, Sutradara, dan Penulis Film PSYKOPAT), dan Cornelio Sunny (Pemeran Lewis). Foto: Novi

JAKARTA, iNews Depok.id - Tahun 2017, sebuah ide liar muncul dari benak seorang sineas muda, Renaldo Samsara. Sebuah naskah film horor dengan konsep point of view (POV) atau sudut pandang orang pertama, sebuah hal baru di perfilman Indonesia. Naskah itu disukai teman-temannya, dan dimulailah proses produksi yang penuh suka dan duka.

"Awalnya semua senang-senang saja dengan rig khusus yang dipasang di wajah. Tapi hari keempat, semua mulai pegal," kenang Renaldo di Gala Premiere film PSYKOPAT pada Kamis, 30 Januari 2025 di XXI Epicentrum, HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Rig atau Helm khusus itu memang dibuat sendiri dan sangat berat, mencapai beberapa kilo. Setelah pengambilan gambar, kru harus beristirahat setidaknya 20 menit untuk menghindari cedera saraf.

Ide POV ini muncul dari hobi sang sutradara, Renaldo Samsara yang gemar bermain game. Ia merasa pengalaman bermain game dengan sudut pandang orang pertama, sangat menarik untuk diangkat ke tema horor. Apalagi genre horor sangat populer di Indonesia, bahkan memiliki daya tarik global.

Film ini pun akhirnya menjadi proyek eksperimental. Dengan dukungan dari pemain-pemain ternama, konsep ini dicoba untuk pertama kalinya di Indonesia. Salah satu pemain yang tertarik dengan proyek ini adalah Cornelio Sunny, yang berperan sebagai Lewis.

"Ketika ngobrol dengan sutradara dan membaca naskahnya, karakter saya sangat menarik," ujar Sunny. Ia merasa karakter Lewis sangat gelap dan belum pernah ia perankan sebelumnya. Karakter ini digambarkan sebagai orang yang bermasalah dengan keluarga dan memiliki depresi.

Untuk mendalami perannya, Sunny melakukan riset mendalam, bahkan berkonsultasi dengan psikolog. Kebetulan, ia juga memiliki latar belakang pendidikan psikologi, sehingga ia berusaha mencari tahu lebih dalam tentang penyakit yang diderita karakternya. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk film ini.

Selama syuting, Sunny benar-benar mendalami karakternya. Ia bahkan tidak bisa diajak mengobrol oleh kru lain karena terlalu mendalami peran. "Mungkin mereka takut karena saya terlalu seram," kata Sunny sambil tertawa.

Proses produksi film ini memakan waktu yang sangat lama, dari tahun 2017 hingga 2020. Hal ini dikarenakan film ini awalnya adalah proyek eksperimental. Selain itu, film ini juga sempat tidak mendapatkan dukungan dari studio-studio besar. Para kru bahkan harus patungan untuk membiayai produksi film ini.

Setelah melalui proses editing yang panjang, film ini akhirnya selesai pada tahun 2019. Namun, mereka harus menunggu hingga tahun 2020 untuk mendapatkan konfirmasi tayang di bioskop. Sayangnya, pandemi COVID-19 melanda, dan rencana tayang pun gagal.

Selama masa pandemi, film ini sempat ditawarkan ke beberapa platform OTT. Namun, mereka masih berharap film ini bisa tayang di bioskop. Hingga akhirnya, setelah melalui proses re-edit, film ini akhirnya siap tayang dengan versi penuhnya.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah penonton akan bingung dengan pergerakan kamera yang tidak biasa di film ini?

Sang Sutradara menyadari bahwa konsep POV ini mungkin akan membuat sebagian penonton merasa mual atau pusing. Namun, mereka sudah menyiapkan disclaimer sebelum film dimulai.

Proses editing film ini juga mengalami beberapa penyesuaian teknis. Gambar yang diambil dengan full frame dipotong menjadi cinemascope untuk memberikan ruang stabilisasi gambar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi guncangan pada gambar yang diambil dengan kamera POV.

Sunny sendiri menyebut film ini bergenre thriller, bukan horor. Ia mengajak penonton untuk menyaksikan sendiri film ini. Ia juga berharap penonton Indonesia mulai mengonsumsi film-film dengan genre lain, tidak hanya horor dan drama.

"Ini adalah tontonan baru buat perfilman kita," kata Sunny. Ia berharap film ini bisa memberikan wajah baru bagi perfilman Indonesia.

Film yang diproduksi oleh R1 Pictures dan Elior Tesla Pictures ini akan mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada tanggal 6 Februari 2025.

PSYKOPAT, sebuah tontonan yang akan membawa kita ke dalam dunia teror yang mencekam sekaligus mengungkap sisi gelap pikiran manusia.

Film berdurasi 91 menit ini dibintangi oleh deretan aktor ternama Indonesia, antara lain Arifin Putra, Cornelio Sunny, Nino Fernandez, Nadine Alexandra, Irwansyah, Hannah Al Rashid, Nana Mirdad, Marthino Lio, Zara Brophy, dan Zaskia Sungkar.

Disutradarai oleh Renaldo Samsara dan Matthew Hart, PSYKOPAT tidak hanya menawarkan alur cerita yang seru, tetapi juga pengalaman sinematik yang unik.

Renaldo mengungkapkan tantangan terbesar dalam proses syuting adalah menghadapi ruang adegan 360 derajat yang menuntut sudut pandang kamera ke segala arah. Hal ini juga memengaruhi teknis perekaman suara dimana operator perekam harus menjaga posisinya di belakang kamera yang terus bergerak.

Selain di Indonesia, PSYKOPAT juga akan tayang di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam pada 27 Februari 2025.

Sinopsis PSYKOPAT:

Rufus (Arifin Putra), seorang mentalis terkenal dan sangat sukses, mengundang empat peserta: Michael (Nino Fernandez), Risma (Nadine Alexandre), Lingga (Irwansyah), dan Laila (Hannah Al Rashid) untuk tinggal di rumah mewahnya yang penuh misteri. 

Rumah tersebut memiliki reputasi kelam karena pernah terjadi pembunuhan atas keluarga Lewis (Cornelio Sunny), Serena (Nana Mirdad), Zack (Marthino Lio), dan Sarah (Zara Brophy).

Mampukah keempat peserta bertahan menghadapi kengerian yang tersembunyi di dalamnya?

Apakah film ini akan sukses? Kita tunggu saja. Yang jelas, PSYKOPAT menawarkan sesuatu yang baru dan menarik bagi para pecinta film di Indonesia.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut