Polisi Ungkap Dugaan Pemerasan AKBP Bintoro, Pengamat Henry Indraguna: Tindak Tegas!

JAKARTA, iNews Depok.id - Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro diamankan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya. Dia diduga memeras bos jaringan klinik laboratorium Prodia yang anaknya terjerat kasus pembunuhan di Jakarta Selatan.
Pemerhati hukum Prof Henry Indraguna mengapresiasi gerak cepat Bidang Propam Polda Metro Jaya yang telah melakukan penempatan khusus (patsus) terhadap empat mantan anggota Polres Metro Jakarta Selatan. Patsus ini buntut penyelidikan dugaan kasus pemerasan AKBP Bintoro yang mencapai miliaran rupiah terhadap bos Prodia.
Di mana keempat anggota yang ditahan adalah perwira polisi yang sebelumnya berdinas di Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
"Keempat mantan anggota Polres Metro Jakarta Selatan itu inisial B dan G selaku mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Sedangkan Z selaku Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jaksel dan inisial ND selaku Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jaksel," ujar Prof Henry Indraguna, Selasa (28/1/2025).
"Kita perlu mendukung tindakan Kapolda Metro Jaya yang berkomitmen menindak tegas segala bentuk pelanggaran terhadap oknum personel secara prosedural, proporsional, dan profesional," imbuh Henry.
Di waktu yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan terhadap oknum empat personel yang telah di-patsus dalam tahap penyelidikan dengan dugaan penyalahgunaan wewenang.
"Terkait pendalaman peristiwa tersebut, masih terus berjalan dan akan kami usut tuntas," kata Ade Ary.
Seperti diketahui, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Rahmat Idnal mengakui bahwa kasus dugaan pembunuhan dengan tersangka AN dan B yang ditangani mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro sempat mandek. Bintoro telah diperiksa Paminal Polda Metro Jaya.
AKBP Bintoro diperiksa buntut dugaan kasus pemerasan terhadap anak pengusaha.
Perwira menengah itu tengah didalami lebih lanjut perihal pelanggaran etiknya.
Rahmat menyebutkan, kasus tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan saat posisi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan beralih ke AKBP Gogo Galesung.
“Kasus sudah P21 dan tahap dua dilimpah tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan,” terangnya.
Editor : M Mahfud