get app
inews
Aa Text
Read Next : Simak Jadwalnya! ITC Depok Akan Gelar Cek Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat Depok

Pertunjukkan Sanggar Gong Si Bolong di Beji Depok, dari Gamelan hingga Silat Betawi

Minggu, 12 Januari 2025 | 07:55 WIB
header img
Potret pertunjukan gamelan dari Sanggar Si Bolong pada pagelaran kesenian budaya Betawi di Apira Sport Center, Tanah Baru, Beji, Depok. (Foto:iNews Depok/Muhamad Farhan).

DEPOK, iNews Depok.id - Sanggar Gong Si Bolong Pusaka Jaya menggelar pertunjukan kesenian budaya Betawi yang bertajuk "AJNAKALA 2025" di Apira Sport Center, Tanah Baru, Beji, Depok, Sabtu (11/1/2025).

Pagelaran kesenian budaya Betawi ini dimulai sejak pukul 20.00 WIB, dengan mempertunjukan berbagai penampilan seperti gamelan Gong Si Bolong, wayang kulit, tari-tarian, serta aksi pertunjukan silat.

Ketua Sanggar Gong Si Bolong Pusaka Jaya Ismail menjelaskan, dari tema tersebut merupakan singkatan dari Ajeng Nusantara Kala Abadi yang memiliki segenap arti dalam kesenian tersebut. Selain itu, tema ini juga diambil sebagai bentuk pelestarian kesenian budaya Betawi dari Sanggar Gong Si Bolong.

"Ajeng itukan musik Ajeng atau gamelan Ajeng, nah Nusantara itukan sebenarnya kita sudah jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang berarti sudah sampai nasional. Sedangkan Kala Abadi ya sudah berjaya sampai akhir," kata Ismail saat ditemui iNews Depok, Sabtu (11/1/2025).

"Karena pada saat ini, kebetulan Gamelan Gong Si Bolong ini sedang ramai dibicarakan banyak orang. Dan kita melakukan itu sekaligus untuk memperkenalkan ke masyarakat bahwa yang namanya gamelan tertua di Kota Depok masih ada dan masih dimainkan, alatnya ada, generasinya juga ada tidak hanya sekadar katanya dulu. Ngga masih ada semuanya kita lestarikan bersama-sama," sambungnya.


Potret Dalang saat memainkan wayang kulit pada saat pagelaran kesenian budaya Betawi Sanggar Gong Si Bolong di Apira Sport Center, Tanah Baru, Beji, Depok. (Foto: iNews Depok/Muhamad Farhan).

Ismail juga menuturkan, meskipun kebudayaan ini masih dikenal dengan masyarakat Depok. Namun, berbagai tantangan juga dialami olehnya. Salah satunya ialah sulitnya penerus generasi muda untuk bisa melestarikan budaya tersebut.

"Memang yang terberat adalah regenerasi, kenapa? Bagaimana bisa lestari, kalau memang kesenian ini tidak ada regenerasinya. Kalau generasinya tidak ada pasti tidak ada yang memainkan, dan itu permasalahan yang utama pada regenerasi. Karena anak muda sekarang bisa dikatakan kurang peduli atau kurang tertarik dengan alat musik tradisional," tuturnya.

Adapun Ismail juga berharap, dari adanya pagelaran ini dapat menjadikan nilai budaya secara turun-temurun untuk masyarakat Depok agar terus bisa dilestarikan, terutama kepada generasi muda.

"Kalau kita dari Sanggar Gong Si Bolong atau Gamelan Ajeng, bisa dimasukan ke dalam ekstrakulikuler di sekolah-sekolah wilayah Depok. Dan itu harapan kedepannya, karena hanya itu yang bisa melestarikan kelanjutannya," pungkasnya.

Sebagai informasi, pagelaran kesenian budaya Betawi ini selalu diadakan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Maulid dan Rajab.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut