Lebih lanjut, Sukamta mendorong kerja sama ekonomi dan transfer teknologi antarnegara D-8 sebagai langkah untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing negara-negara Muslim.
“Kami di DPR RI akan memastikan bahwa kebijakan nasional mendukung komitmen internasional yang telah disampaikan Presiden, khususnya dalam bidang ekonomi, teknologi, dan diplomasi kemanusiaan,” tegasnya.
Melalui momentum KTT D-8, Sukamta berharap Indonesia terus menjadi pelopor dalam memperjuangkan keadilan, perdamaian, dan kemakmuran bagi negara-negara Muslim.
"Kerja sama strategis antar-negara D-8 diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan dunia Islam," ucap Sukamta.
Menurut Doktor lulusan Inggris ini, peningkatan bantuan sangat dibutuhkan bagi pengungsi Suriah yang hingga kini masih sangat dibutuhkan oleh jutaan rakyat dan pengungsi di negara tersebut. Oleh karenanya, Sukamta menyebut penting bagi Indonesia mengambil bagian dalam aksi kemanusiaan untuk Suriah, sama halnya seperti bantuan bagi Palestina.
"Kita harus menunjukkan solidaritas melalui bantuan logistik dan layanan kesehatan yang lebih terkoordinasi, baik di dalam negeri maupun melalui kerja sama dengan organisasi internasional. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban jutaan pengungsi, termasuk perempuan dan anak-anak, yang terdampak langsung oleh perang," tutup Sukamta.
Editor : Mahfud