get app
inews
Aa Text
Read Next : Komisi VIII DPR Sarankan Ada Asesmen Untuk Agus 'Buntung' Demi Keadilan Semua Pihak

Kapolrestabes Semarang Siap Dihukum, Akui Anak Buahnya Teledor Tembak Siswa SMK

Selasa, 03 Desember 2024 | 12:20 WIB
header img
Kapolrestabes Semarang Dipanggil Komisi III DPR Terkait Kasus Penembakan Siswa SMK. (Foto: MNC Media/Felldy Utama)

JAKARTA, iNews Depok.id - Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar siap dihukum terkait dengan kasus Polisi Aipda Robig Zaenudin yang diduga menembak Siswa SMK Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO). Kombes Pol Irwan mengakui, anak buahnya lalai dan teledor dalam menggunakan senjata api.

Hal itu disampaikan Kombes Pol Irwan dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Irwan menyatakan siap bertanggung jawab atas segala tindakan anggotanya, Aipda R yang telah mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan yang tidak perlu.

"Sepenuhnya saya bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini," kata Kombes Pol Irwan, Selasa (3/12/2024).

Di sisi lain, dia mengucapkan ucapan duka atas nama Polrestabes Semarang terkait berpulangnya Gamma, akibat kejadian yang mencerminkan tidak profesionalitasnya anggota kepolisian. 

"Kami sebagai atasan Brigadir R, dalam kesempatan ini memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat khususnya warga Semarang terlebih keluarga besar Almarhum ananda Gamma," ujarnya.

Seperti diketahui, penembakan yang menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMK Negeri 4 Semarang, pada Minggu dini hari (24/11/2024) memunculkan kejanggalan yang mengundang perhatian publik. Keluarga korban dan berbagai pihak mendesak penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini.
 
Keluarga korban merasa ada yang tidak beres dengan penyelidikan awal. Mereka mendesak dilakukan autopsi kedua setelah hasil autopsi pertama yang dikeluarkan polisi dianggap tidak sesuai dengan kondisi tubuh korban.

Menurut keterangan polisi saat awal kejadian, insiden ini terjadi ketika sekelompok gangster terlibat tawuran di kawasan Jalan Candi Penataran Semarang Barat. Petugas yang melintas berusaha melerai keributan.

Dalam situasi yang mencekam itu, petugas melepaskan tembakan yang mengenai Gamma hingga menyebabkan kematiannya. Polisi menyebutkan, Gamma adalah salah satu anggota gangster yang terlibat dalam tawuran tersebut.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut