Data Survey Kesehatan Indonesia 2023 mengungkapkan, penyakit tidak menular (PTM), termasuk diabetes, menyumbang hingga 72 % dari total kematian di Indonesia. Selain itu, adanya peningkatan prevalensi diabetes antara tahun 2018 hingga 2023 semakin mempertegas pentingnya langkah preventif dan upaya deteksi dini.
Prof. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD selaku Staff Divisi Metabolik-Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM menyampaikan, “Data International Diabetes Federation di tahun 2021, Survey Kesehatan Nasional, 2023 menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat ketiga dalam jumlah penderita diabetes yang tidak terdiagnosis. Kondisi ini memperparah krisis kesehatan karena diabetes merupakan ‘ibu’ dari berbagai penyakit komplikasi lainnya yang tidak dapat disembuhkan, terlebih lagi diabetes kini kerap menyerang kelompok usia yang lebih muda. Masyarakat harus segera menyadari pentingnya deteksi dini dan upaya menjalankan pola hidup sehat sedini mungkin.”
Menyikapi kebiasaan konsumsi gula yang tinggi di Indonesia, Prof. Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD menggarisbawahi bahwa untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih optimal, World Health Organization (WHO) merekomendasikan batas harian konsumsi gula sebesar 25 gram atau setara dengan dua sendok makan.
“Sayangnya, jumlah ini kerap terlampaui karena masih banyak orang Indonesia yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis. Data Survei Kesehatan Indonesia di tahun 2023 menunjukkan bahwa 47,5 % orang Indonesia mengonsumsi minuman manis minimal 1 kali per hari. Mereka yang mengonsumsi minuman manis tinggi gula 1-2 saji per hari, berisiko 26% lebih besar terkena diabetes. Belum lagi dengan ancaman obesitas dan penumpukan lemak yang dihadapi oleh mereka yang sering mengonsumsi makanan atau minuman manis, dimana kegemukan juga menjadi faktor risiko diabetes tipe 2. Oleh karena itu, menjaga asupan gula sebagai bagian dari pola makan sehat sangatlah penting untuk menekan risiko diabetes dan untuk penderita diabetes, salah satunya dengan memilih alternatif pemanis rendah kalori," terangnya.
Tropicana Slim ajak jutaan orang bergerak lawan diabetes, hidup sehat lebih mudah. Foto: Ist
Pada acara ini, Darius Sinathrya dan Donna Agnesia selaku pasangan selebriti turut berbagi inspirasi gaya hidup sehat, ”Kami mengapresiasi kehadiran produk-produk bebas gula dan rendah kalori dari Tropicana Slim, yang membantu kami tetap dapat menikmati makanan manis tanpa khawatir akan asupan gula harian. Di rumah, kami menghindari gorengan dan lebih memilih menumis lauk dan sayur dengan Extra Virgin Olive Oil Tropicana Slim. Keseimbangan nutrisi, olahraga teratur, dan istirahat cukup menjadi kunci hidup sehat yang kami terapkan bersama keluarga, sehingga kami bisa menikmati hidup sehat berkualitas hingga tua nanti.”
dr. Rudy Kurniawan Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, FRSPH, pendiri Komunitas Sobat Diabet juga menekankan pentingnya menjaga kualitas hidup, baik bagi yang sehat, maupun yang sudah terkena diabetes, ”Pastikan kita memiliki berat badan yang ideal. Data menunjukkan bahwa dengan mengurangi berat badan sebanyak 1 kilogram, dapat menurunkan risiko diabetes hingga 16% pada 2 Current Diabetes Report (2012) 12:195-203 mereka yang memiliki berat badan berlebih dan kondisi prediabetes3. Selain itu, batasi juga asupan gula, garam, dan lemak, serta kontrol asupan kalori yang masuk sebagai bagian dari pola makan sehat untuk menghindari risiko kegemukan dan diabetes. Jangan lupa juga untuk lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari.”
Sebagai bagian dari kampanye, Tropicana Slim bekerja sama dengan Alfagift, aplikasi belanja online terkemuka di Indonesia, guna mendukung masyarakat mendapatkan produk sehat Tropicana Slim dengan mudah. Konsumen juga dapat menikmati harga spesial pembelian produk Tropicana Slim di Alfagift dengan berbagai program promosinya, dan pastinya gratis ongkir tanpa batas yang menjadikan gaya hidup sehat semakin terjangkau bagi semua.
Editor : Mahfud