get app
inews
Aa Text
Read Next : Ganasnya Fasilitas Stasiun Manggarai Bagi Wanita Hamil dan Penyandang Disabilitas

White Paper Tiroid: Skrining Mencegah Dampak Penyakit Tiroid pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir

Rabu, 06 November 2024 | 18:07 WIB
header img
Ki-ka: MC, Astriani Dwi Aryaningtyas, Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem Pamayun, Sp.PD, KEMD, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A, Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.), dan Evie Yulin. Foto: Novi

JAKARTA, iNews Depok.id - Penyakit Tiroid di kawasan Asia Pasifik tercatat memiliki prevalensi lebih tinggi dibanding prevalensi global, dengan 11% populasi orang dewasa menderita hipotiroidisme, sementara prevalensi global berkisar antara 2-4%. Apabila tidak ditangani, maka penyakit tiroid dapat berdampak negatif pada kualitas hidup individu dan memiliki dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi yang substansial.

Hal ini menjadi alasan pentingnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dan skrining dini karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan ekonomi, baik bagi ibu maupun bayi yang baru lahir. 

Menyadari hal tersebut, White Paper Tiroid diluncurkan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai tantangan utama dan kesenjangan kebijakan untuk mengatasi penyakit tiroid di Asia Pasifik.

Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D. mengatakan, "Program skrining kesehatan menjadi salah satu tugas yang diberikan oleh Presiden Prabowo saat ini kepada Kementerian Kesehatan, termasuk skrining untuk tiroid. Hingga September 2024, sebanyak 1,7 juta bayi baru lahir telah menjalani skrining hipotiroid kongenital. Skrining ini penting untuk mencegah risiko gangguan tumbuh kembang dan penurunan kecerdasan pada bayi. Oleh karena itu, kami menyambut baik dukungan Merck atas White Paper Tiroid, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining tiroid. Semoga white paper ini juga bisa turut berkontribusi dalam upaya identifikasi dan literasi yang lebih baik mengenai kelainan tiroid di Indonesia."

Evie Yulin, Presiden Direktur PT Merck Tbk menyampaikan, “Merck mendukung penuh inisiatif untuk meningkatkan kesadaran akan deteksi dan skrining dini. Pada tahun lalu, Merck Indonesia meluncurkan Thyroid RAISE yang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan InaTA. Program ini berfokus pada peningkatan kemampuan tenaga kesehatan untuk melakukan skrining dan diagnosis gangguan tiroid pada populasi orang dewasa yang berisiko tinggi. Sejak diluncurkan hingga akhir September 2024, program ini telah melatih lebih dari 5.000 tenaga kesehatan profesional dalam melakukan skrining tiroid. Hampir 69.000 pasien telah diskrining secara digital untuk kondisi tiroid yang menggunakan skoring Wayne dan Billewicz, dan lebih dari 27.000 tes TSH telah dilakukan, dengan tingkat konversi 19% atau 5.200 orang yang berpotensi mengalami gangguan tiroid.”

Alexandre de Muralt, Senior Vice President, Merck Healthcare APAC, mengatakan, “Merck mendukung White Paper Tiroid oleh Economist Impact, yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai tantangan utama dan kesenjangan kebijakan untuk mengatasi penyakit tiroid di Asia Pasifik. White Paper ini diharapkan dapat mendorong diskusi dan perubahan kebijakan yang berdampak di berbagai negara. Dukungan ini sejalan dengan Manifesto Tiroid Merck, sebuah ajakan untuk bertindak dan merupakan strategi menuju pendekatan yang lebih multidisipliner dalam meningkatkan tingkat pengobatan gangguan tiroid. Manifesto tiroid bertujuan untuk mendiagnosis lebih dari 50 juta orang yang hidup dengan hipotiroidisme pada tahun 2030.”

White Paper “Closing the gap Prioritising thyroid disease in Asia-Pacific"

White Paper “Closing the gap Prioritising thyroid disease in Asia-Pacific” ini disusun untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit tiroid, khususnya hipotiroidisme, serta dampaknya terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan ekonomi masyarakat di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

Dengan menghadirkan data dan hasil riset yang komprehensif, dokumen ini bertujuan untuk memberikan dasar ilmiah bagi pembuat kebijakan dalam memahami pentingnya deteksi dini dan skrining penyakit tiroid, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti ibu hamil dan bayi baru lahir.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut