Sumala merupakan film horor yang diangkat dari kisah nyata tentang kejadian tahun 1948, kasus hilangnya anak-anak di Semarang, Jawa Tengah.
Berawal dari sebuah kisah nyata di Kabupaten Semarang tentang seorang anak bernama Sumala yang menculik anak-anak bermain sampai Maghrib. Cerita ini menjadi ramai diperbincangkan oleh masyarakat di Kabupaten Semarang dan akhirnya viral di sebuah thread X dari akun @BangBetz_.
Film Sumala yang berlokasi syuting di daerah Semarang, Demak, Bogor, dan Jakarta ini mengambil setting di kebun jagung seperti cerita aslinya pada thread X. Kebun jagung yang berada di Semarang dengan luas 1 hektar dipakai menjadi lokasi utama dalam setiap adegan menegangkan. Kesadisan demi kesadisan yang ditampilkan dalam film, sudah diwakilkan juga dari poster utama yang ditampilkan.
SINOPSIS FILM SUMALA
Sumala bercerita tentang Sulastri yang diperankan oleh Luna Maya membuat perjanjian dengan setan untuk bisa memiliki anak. Hal itu dilakukan Sulastri tanpa diketahui suaminya.
Sulastri akhirnya melahirkan anak kembar yang dinamai Kumala dan Sumala. Kumala hidup, dan Sumala meninggal. Kumala tumbuh dengan kondisi fisik dan mental yang terganggu, sering menerima perlakuan buruk dari lingkungan sekitarnya.
Sumala muncul dari alam baka untuk membalaskan dendam kepada mereka yang menyakiti Kumala. Foto: Ist
Suatu hari, Sumala muncul dari alam baka untuk membalaskan dendam kepada mereka yang menyakiti Kumala, membawa teror ke desa tersebut.
Seiring waktu, desa tempat Kumala tinggal mengalami berbagai peristiwa mengerikan, termasuk kasus anak-anak yang hilang. Ketakutan mulai melanda penduduk desa yang menduga semua kejadian ini berhubungan dengan sosok mistis bernama Sumala.
Nama Sumala, sosok misterius yang dipercayai sudah ada sejak zaman kuno, menjadi pusat cerita. Penduduk desa hidup dalam ketakutan, bahkan enggan menyebut namanya karena diyakini dapat memanggil Sumala.
Para tetua desa mencoba berbagai ritual untuk menenangkan Sumala, namun semua upaya gagal. Sosok ini tidak hanya menginginkan persembahan biasa. Ia menginginkan anak-anak dari desa tersebut. Hal ini semakin memperparah ketakutan masyarakat, terlebih setelah banyak anak yang hilang secara misterius.
Editor : M Mahfud