DEPOK, iNews Depok.id - Homeschooling lebih unggul dari sekolah umum. Demikian pendapat pemerhati anak Prof Seto Mulyadi alias Kak Seto saat menghadiri acara Lepas Kenang Homeschooling Kak Seto, di Kota Depok, hari ini Kamis (20/6/2024).
Homeschooling Kak Seto atau HSKS sudah berdiri tahun 2007 silam.
Kak Seto menyatakan bahwa pendidikan yang paling utama (the real education) adalah informal education.
"Jadi pendidikan sejati yang sebenarnya itu, justru pendidikan informal dalam keluarga," cetus Kak Seto.
Dalam sistem pendidikan formal, tutur Kak Seto, prioritas terbalik.
"Isi pendidikan kita yang ditegaskan Kemendikbudristek nomor satu adalah etika, ini yang sering dilupakan," jelasnya.
Dalam sistem pendidikan formal, terbentuk citra bahwa anak pintar adalah mereka yang berprestasi di bidang akademik.
"Padahal yang perlu ditekankan adalah tingkah laku atau etika, kemudian estetika, yakni keindahan dalam bertutur kata," sebut Kak Seto.
"Barulah setelah itu ilmu pengetahuan dan teknologi, dan jiwa nasionalisme agar bangga sebagai anak Indonesia. Selanjutnya kesehatan, karena kesehatan itu termasuk kesehatan mental, tidak baper, tidak mudah emosi, dendam iri, dengki dan sebagainya," jelas Kak Seto.
Kak Seto mencontohkan, di Indonesia ada lima nama Rudi yang memiliki kemampuan pada bidangnya masing-masing.
Mereka adalah Rudi Habibie, Rudi Hartono, Rudi Salam, Rudi Khoerudin dan Rudi Hadisuwarno.
"Intinya mereka jenius di bidangnya masing-masing, jadi jangan ada anak rendah diri, itu saja,” ceplos Kak Seto.
Selain mengedepankan etika, ada beberapa keunggulan lainnya yang diterapkan HSKS dibanding sekolah umum.
HSKS menekankan bukan wajib belajar tapi hak belajar anak yang harus dipenuhi.
"Bahwa semua anak senang belajar, tapi belajar itu jangan penuh kekerasan, tekanan, seolah-olah berat. Belajar itu adalah bagian yang harusnya membuat anak menikmati dan jangan dibanding-bandingkan, tidak menghargai perbedaan tiap anak," tandasnya.
Kak Seto menambahkan HSKS ini juga dibangun untuk memberi kesempatan pada keluarga, agar dapat berperan serta aktif mendidik putra putrinya dengan bantuan para guru.
“Membangun satu sinergi yang sangat kuat antara siswa, guru, dan orang tua, inilah yang selalu kita ajarkan," ujarnya.
Kak Seto menilai, maraknya kasus bullying yang belakangan terjadi lebih disebabkan banyak faktor.
Sementara, salah satu orangtua siswa, Erick Yusuf, mengaku bersyukur dengan kehadiran sekolah tersebut.
"Alhamdulillah, ini menurut saya sekolah pilihan, karena sesuai visi saya juga, mengedepankan karakter dan itu sesuai tuntunan agama. Jadi yang namanya adab mendahului ilmu. Nah ketika di sini dikedepankan akhlak itu saya senang sekali," bebernya.
Dia menilai, metode belajar yang diterapkan HSKS tidak membani para siswa.
"Konsep sekolah ini membuat anak-anak saya punya waktu luang untuk eksplore pelajaran yang lain,” ujarnya.
“Alhamdulillah, anak saya yang pertama itu lulusan sini dan sekarang melanjutkan ke Kairo, Al Azhar, karena banyak waktu luang untuk mempelajari hal-hal lain," beber Erick.
Editor : M Mahfud