JAKARTA, iNewsDepok.id - Pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mempercepat implementasi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Hal itu terlihat dari beberapa langkah strategis, seperti penetapan MLFF sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-APBN dan penerbitan PP Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol yang menjadikan MLFF sebagai salah satu sistem transaksi tol di Indonesia.
Dalam gelaran The 19th ITS Asia Pacific Forum 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Selasa, 28 Mei 2024 kemarin, Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg, menyambut baik langkah progresif ini.
Ia menyatakan kesiapan RITS sebagai badan usaha pelaksana (BUP) program MLFF untuk mengimplementasikan sistem tersebut sesuai target pemerintah, yaitu mulai kuartal keempat tahun 2024.
Namun, Attila menegaskan bahwa MLFF bukan solusi instan. Implementasinya membutuhkan persiapan matang, mulai dari teknologi, regulasi, hingga kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan.
"Kami terbuka dan berharap adanya kolaborasi dengan semua pihak, mulai dari BUJT, otoritas keuangan, regulator sistem pembayaran digital, hingga kepolisian," seru Attila.
Ia optimis MLFF dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di jalan tol, yang menurut Bank Dunia 2019, menyebabkan kerugian ekonomi mencapai 4 miliar dolar AS per tahun.
Teknologi MLFF berbasis GNSS yang diusung RITS memungkinkan pengguna membayar tol tanpa harus berhenti, sehingga menghemat waktu dan biaya.
Pengguna cukup menggunakan aplikasi smartphone bernama CANTAS yang terpasang e-OBU dan terbaca oleh satelit.
"Implementasi MLFF akan meningkatkan profitabilitas operator jalan tol karena mengurangi biaya pengumpulan tol secara besar-besaran," tandas Attila.
Lebih dari itu, MLFF juga menawarkan keuntungan lain, seperti:
- Transparansi operasional: Meningkatkan pendapatan negara.
- Akselerasi transformasi digital: Mendukung agenda nasional.
- Manfaat lingkungan dan sosial: Mengurangi polusi dan emisi gas buang.
- Meningkatkan produktivitas: Memberikan waktu lebih banyak bagi pengguna jalan.
MLFF diujicobakan sejak 12 Desember 2023 di Tol Mandara Bali dan rencananya akan diterapkan bertahap mulai dari Tol Mandara Bali pada Oktober 2024.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg saat memberikan keterangan tentang MLFF pada awak media di JCC Senayan Jakarta (28/05/2024). Foto: Novi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang juga berkesempatan hadir di JCC, mengatakan, tidak akan ada perubahan tarif tol meskipun MLFF diterapkan. "Tarifnya kan sudah termasuk biaya collecting. Jadi tidak ada perubahan," ujarnya.
Menteri Basuki mengungkapkan, dari hasil uji coba pada Desember 2023 di ruas tol Bali Mandara, masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi termasuk teknis dan manajerial. "Kita akan tata secara bertahap, step by step," tandasnya.
Dengan komitmen kuat pemerintah dan kesiapan RITS, MLFF diharapkan dapat segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Editor : Mahfud