JAKARTA, iNews Depok.id – Ribuan pelajar berkunjung ke ICAN International Education Expo 2024 untuk berburu informasi lengkap seputar kuliah (pendidikan) di luar negeri.
Sebanyak 46 universitas dari berbagai negara hadir langsung untuk memberikan informasi lengkap kepada ribuan pelajar yang ingin meneruskan studi di luar negeri.
ICAN International Education Expo 2024 berlangsung 2 hari di 2 lokasi terpisah di Jakarta pada tanggal 4 dan 5 Mei 2024.
Pada tanggal 4 Mei 2024, ICAN International Education Expo 2024 berlangsung di Sasono Mulyo Ballroom, Le Meredian, Jakarta Pusat, pukul 13.00-18.00 WIB.
Sedangkan pada tanggal 5 Mei 2024, pameran pendidikan terbesar untuk kuliah di luar negeri ini berlangsung di Harris Hotel, Kelapa Gading pukul 13.00-18.00 WIB.
Selain pameran pendidikan, di tempat yang sama juga diselenggarakan seminar terkait pendidikan di luar negeri.
Pameran dan seminar diselenggaran ICAN Education Consultant yang merupakan konsultan pendidikan luar negeri terbesar di Indonesia. ICAN Education Consultant berdiri sejak 2011 dan kini sudah memiliki 12 cabang di Indonesia.
Hingga saat ini, sudah lebih dari 7 ribu pelajar Indonesia yang menempuh kuliah di universitas luar negeri melalui jasa konsultasi ICAN.
Faisal Ramadhan Sidi, School Relation Supervisor ICAN Education Consultant
Faisal Ramadhan Sidi, School Relation Supervisor ICAN Education Consultant mengungkapkan sebanyak 46 perwakilan universitas di luar negeri datang langsung ke ICAN International Education EXPO 2024.
Mereka berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zealand, Swiss, China, Malaysia dan Singapura.
”Kami berpartner dengan 300 universitas dari 20 negara. Pada pameran kali ini yang datang langsung adalah perwakilan dari 46 universitas luar negeri,” kata Faisal.
Keberadaan perwakilan 46 universitas luar negeri di ICAN International Education Expo 2024 menjadi penarik minat para pelajar. Mereka bertanya secara langsung untuk memperoleh informasi secara detil kepada para perwakilan universitas luar negeri.
”Untuk universitas luar negeri yang tidak datang langsung dalam pameran ini, para pelajar juga bisa bertanya di booth ICAN. Kami sudah hadirkan para manajer yang berpengalaman dalam konsultasi pendidikan dari luar negeri terkait partner kami di 300 universitas di luar negeri,” tambah Faisal.
Faisal mengungkapkan untuk konsultasi pendidikan, ICAN tidak memungut biaya sepeser pun dari para pelajar.
”Kami memberikan layanan konsultasi secara lengkap. Para pelajar dan orang tua dapat berkonsultasi kepada tim kami. Tak ada biaya sepeser pun,” tegas Faisal.
School Relation Supervisor ICan Education Consultant ini menyatakan lembaganya memberikan service excellent dari awal hingga akhir seputar perkuliahan di luar negeri.
”Pertama tentu informasi lengkap. Kita juga membantu dalam translate dokumentasi rapot, pembuatan visa, pengiriman aplikasi ke universitas yang bersangkutan, keberangkatan, penjemputan hingga tempat tinggal para pelajar di luar negeri,” terangnya.
Faisal mengungkapkan ICAN Education Consultant tak hanya melayani mahasiswa yang menyediakan dana secara mandiri, tetapi juga mahasiswa yang memperoleh beasiswa.
”Baik mahasiswa yang membiayai sendiri maupun yang memiliki kesempatan mendapat beasiswa akan kami bantu,” tandasnya.
Sementara itu Angel, konsultan ICAN menyatakan keberadaan mereka akan membuat para pelajar lebih fokus pada pendidikannya.
”Para pelajar bisa mengbungi dan mengirimkan persyaratan sendiri ke universitas di luar negeri. Namun kalau lewat ICAN, para pelajar bisa lebih fokus ke pendidikannya, tak perlu lagi pusing-pusing termasuk pengurusan visa dan lain-lain, kami akan bantu,” terang Angel.
Gadafi, seorang pelajar kelas XI dari sebuah SMA di Bogor menyatakan kedatangannya ke ICAN International Education Expo 2024 untuk bertanya langsung apa saja yang perlu dia persiapkan supaya bisa belajar di luar negeri tanpa kendala.
”Expo ini sangat membantu kami para pelajar. Saya bisa bertanya langsung pada para perwakilan universitas luar negeri yang datang ke sini terkait persyaratan, biaya, dan tempat tinggal,” kata Gadafi yang berencana mengambil kuliah bidang Kriminologi di Australia.
Haidar, siswa kelas 11 SMAN 9 Jakarta Timur mengungkapkan datang ke ICAN International Education Expo 2024 untuk mencari informasi tentang beasiswa kuliah di luar negeri.
”Tujuan saya memang kuliah di luar negeri dengan beasiswa. Saya sudah dapat banyak informasi di sini,” kata Haidar.
Haidar menegaskan ingin kuliah di luar negeri agar kesempatan memperoleh pekerjaan lebih terbuka.
”Kalau kuliah di luar negeri, persepsinya untuk diterima kerja lebih tinggi dan penghargaannya juga lebih bagus. Kalau di Indonesia untuk bekerja perlu usaha lebih keras, karena faktanya banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur,” ujar Haidar.
Sementara itu Roy, seorang kakek mendampingi cucunya, Adam yang berencana melanjutkan kuliah di Melbourne, Australia.
”Cucu saya ingin kuliah bidang Teknik atau IT, sekarang masih kelas XI SMA. Saya mendukung karena 3 cucu saya lain juga belajar di Australia, biar sama,” kata Roy.
Ia mengungkapkan cucunya sudah mempersiapkan diri kursus Bahasa Inggris sebagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa belajar di Australia.
Tak hanya pelajar dan orang tuanya, sejumlah guru SMA juga datang ke ICAN International Education EXPO 2024. Gina Inayah, guru SMA IT Insan Sejahtera Sumedang, Jawa Barat, salah satunya.
Dia sengaja datang jauh-jauh dari Sumedang bersama sejumlah guru lainnya untuk memperoleh informasi yang konkret dan lengkap untuk kuliah di luar negeri. Informasi ini akan disampaikan pada murid-muridnya yang banyak tertarik kuliah di luar negeri.
”Kami tak hanya mengajar tetapi juga membantu siswa kami untuk melanjutkan kuliah termasuk di luar negeri,” kata Gina.
SMA IT Insan Sejahtera Sumedang, tutur Gina, mendorong siswanya untuk kuliah di luar negeri. Menurutnya kuliah di luar negeri memiliki keunggulan dibanding kuliah di dalam negeri.
”Waktu pendidikan relatih lebih singkat, rata-rata 3 tahun. Peluang untuk melanjutkan kerja juga lebih terbuka,” terang Gina.
Lebih terbukanya peluang kerja bagi pelajar Indonesia yang kuliah di luar negeri dibenarkan William, perwakilan BHMS (Bussiness & Hotel Management School), Lucerne, Swiss.
Menurut William, kuliah di BHMS terdapat program magang kerja dengan gaji Rp40 juta per bulan. Setelah lulus, bisa melanjutkan kerja 18 bulan dengan gaji per bulan mencapai Rp80 juta.
”Saya datang ke Indonesia dari Swiss seminggu lalu, ingin memberikan informasi untuk pelajar di Indonesia agar menempuh studi di BHMS. Peluang untuk bekerja setelah lulus sangat terbuka,” kata William.
Editor : M Mahfud