get app
inews
Aa Text
Read Next : Tank Abdul Wahid Ledakkan Frank Martin di Ronde 8

Tim Tszyu dan 2 Petinju Top yang Kalah dari Lawan Pengganti, Apa Penyebabnya?

Senin, 01 April 2024 | 06:50 WIB
header img
Tim Tszyu saat kalah dari Sebastian Fundora yang merupakan lawan pengganti. Manny Pacquiao dan Anthony Joshua juga pernah kalah dari lawan pengganti. Foto: Ist

DEPOK, iNews Depok.id Petinju top ini kalah dari lawan pengganti. Kurangnya waktu untuk adaptasi taktik dan strategi tinju terhadap permainan lawan jadi penyebab.

Sejumlah laga tinju mengejutkan dunia. Ini karena lawan pengganti yang menggantikan petinju  cedera, mampu tampil sebagai pemenang.

Petinju Top Ini Kalah dari Lawan Pengganti

Laga tinju dunia sudah dirancang jauh-jauh hari yang melibatkan banyak pihak, termasuk sponsor dan jutaan penonton dari seluruh penjuru dunia. Karena itu apapun yang terjadi, laga harus berlangsung meski salah satu petinju cedera.

Secara awam, lawan pengganti akan mudah dikalahkan karena dianggap levelnya masih di bawah. Namun dari kaca mata taktik dan strategi, situasi ini tak menguntungkan bagi petinju utama. Ini karena sang petinju utama sudah mempersiapkan taktik dan strategi menghadapi lawan yang tiba-tiba mundur karena cedera.

Sang petinju utama bisa mengalami kebingungan di atas ring karena tak mempersiapkan diri secara khusus melawan petinju pengganti. Bagi petinju pengganti lebih menguntungkan karena ia sudah mengincar sejak lama petinju top tersebut.

Berikut petinju top yang kalah dari lawan pengganti:

1. Tim Tszyu

Tim Tszyu adalah juara WBO kelas Menengah Ringan. Ia dijadwalkan mempertahankan gelarnya melawan Keith Thurman di T Mobile Arena, Las Vegas, 31 Maret 2024, sekalian merebut sabuk WBC yang lowong. Sayangnya Keith Thurman cedera.

Laga harus berlangsung agar para pihak yang terlibat tak rugi termasuk sang petinju dan timnya. Petinju biasanya sudah mengeluarkan dana besar untuk persiapan.

Jadilah Sebastian Fundora dipilih sebagai lawan pengganti. Meski bukan lawan mudah, Fundora diprediksi kalah dari Tim Tszyu.

Laga berjalan tidak menguntungkan bagi Tim Tszyu. Pada akhir ronde 2, sikut Sebastian Fundora yang tingginya menjulang (197 cm) mengenai kepala Tszyu yang bertinggi 175 cm. 

Sikut Fundora memang potensial mengenai muka lawan karena dari penampilan fisik, tinggi Tszyu hanya sepundak Fundora. 

Kepala Tszyu yang luka terus mengeluarkan darah sepanjang laga yang membuat pandangan Tszyu terhalang tetesan darah. Tszyu pun akhirnya kalah angka split.

Fundora tampil sebagai pemenang dengan meraih sabuk WBO dan WBC kelas Menengah Ringan.

2. Manny Pacquiao

Laga Manny Pacquiao melawan Yordenis Ugas menjadi kado paling pahit bagi pengemar petinju Filipina dari seluruh penjuru dunia. Pacquiao saat itu berumur hampir 43 tahun dan dijadwalkan bertarung melawan Errol Spence Jr pada 22 Agustus 2021 di T Mobile Arena, Las Vegas.

Apa lacur, Errol Spence Jr tiba-tiba mengundurkan diri dengan alasan matanya cedera. Lawan penggantinya adalah Yordenis Ugas dari Kuba.

Laga yang seharusnya menjadi kado manis untuk Pacquiao yang akan pensiun berubah menjadi duka. Ini karena Manny Pacquiao seperti kebingungan menghadapi Yordenis Ugas.

Tipikal Ugas memang beda dengan Errol Spence Jr. Ugas lebih taktis dibandingkan Errol Spence Jr yang agresif. 
Pacquio yang kebingungan akhirnya kalah mutlak dari Yordenis Ugas yang tampil dominan. Pacquio mengakhiri kariernya dengan kekalahan yang menyesakkan.

3. Anthony Joshua

Anthony Joshua saat itu disebut-sebut sebagai petinju modern kelas Berat yang nyaris sempurna. Rekornya tak terkalahkan dari 22 laga dengan 21 lawan dipukul KO. 

Joshua sudah mengalahkan banyak petinju top dengan raihan 3 sabuk utama di kelas berat yaitu IBF, WBA dan WBO. Di amatir, Joshua prestasinya juga luar biasa dengan menyabet medali emas Olimpiade London 2012 di kelas Super Berat.

Secara fisik Anthony Joshua memang sangat idel di kelas Berat. Tingginya nyaris 2 meter (198 cm). Postur tubuhnya juga proporsional antara tinggi dan berat badan. 

Ditambah muka yang tampan, Joshua memiliki banyak penggemar dari seluruh penjuru dunia. Sponsor pun banyak merapat. Joshua saat ini masih menjadi petinju kelas Berat dengan bayaran tertinggi mengalahkan Tyson Fury, Deontey Wilder dan Oleksandr Usyk.

Anthony Joshua kala itu dijadwalkan berdual dengan Jarrel Miller yang berjuluk Big Baby pada 2 Juni 2019. Namun beberapa pekan sebelum duel, Jarrel Miller dicoret karena tak lolos tes doping.

Laga harus terus berjalan sesuai jadwal. Lawan pengganti yang dipilih adalah Andy Ruiz Jr.

Nyaris semua orang memprediksi Anthony Joshua akan melibas Andy Ruis Jr dengan mudah. Pertimbangannya, Andy Ruiz Jr secara fisik tak layak menjadi petinju kelas Berat. Badannya tambun.

Namun dari sisi teknik, Andy Ruiz Jr sangat berbahaya. Meski berbadan tambun, stamina Ruiz sangat kuat. Petinju Meksiko ini juga tahan pukul dengan mentalitas tak mau menyerah.

Joshua yang tak punya waktu cukup untuk berlatih khusus menghadapi tipikal Andy Ruiz, Jr, akhirnya kalah memalukan. 

Awalnya laga berjalan sesuai prediksi. Joshua memukul jatuh Ruiz Jr di ronde 3. Namun Andy Ruiz langsung membalasnya melalui pukulan keras ke arah pelipis, Joshua tumbang. Joshua benar-benar KO di ronde 7.  

Kekalahan Joshua dari Ruiz disebut-sebut sebagai salah satu momen paling mengguncangkan dalam sejarah kelas Berat.
Demikian informasi terkait 3 petinju top yang kalah dari lawan pengganti. 

 

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut